Pelajar SMK Tewas Ditangan Sahabat Karib, Ini Motifnya

DONI/BE PEMERIKSAAN : Pelaku ZA menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Kepahiang.--

KEPAHIANG, BE - Akibat candaan kelewat batas, Prasetio (17) pelajar warga Desa Talang Bengkulu Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang, tewas mengenaskan ditangan sahabatnya sendiri. Korban tewas bersimbah darah Jum'at (1/12) sekitar pukul 02.35 WIB di kosan korban yang berada di Desa Weskust Kecamatan Kepahiang. 

Korban meninggal dunia karena ditusuk pisau dapur oleh ZA (16) warga Desa Penanjung Panjang Kecamatan Tebat Karai.  Pelaku merupakan rekan sekaligus sahabat korban, keduanya sama-sama menempuh pendidikan di SMK Negeri 4 Kabupaten Kepahiang yang tidak juah dari kosan korban di TKP pembunuhan. 

"Hasil pemeriksaan medisnya diketahui korban menderita 20 luka tusuk, untuk pelaku sudah diamankan," ungkap Kapolres Kepahiang AKBP Yana Supriatna SIK MAP melalui Kasat Reskrim, Iptu Doni Juniansyah. 

Doni mengatakan, peristiwa tindak pidana kekerasan terhadap anak dibawah umur yang menyebabkan korban meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76C Undang-undang RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo Undang-undang RI No. 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.

"Untuk ancaman hukuman penjara diatas 5 tahun, tersangka sudah mengakui perbuatannya," sebut Kasat. 

Motif ZA menghabisi nyawan sehabatnya tersebut dipicu dugaan candaan tidak pantas yang dilontarkan korban. Dimana korban mengatakan ingin berhubungan badan dengan ibu pelaku, sembari melihatkan foto ibu ZA diakun media sosial Facebook.  Penuturan ZA kepada penyidik PPA Polres Kepahiang, keribuatan bermula sekitar pukul 02.00 WIB, korban secara tiba-tiba membangunkan pelaku ZA.  Kemudian menunjukan akun media sosial ibu pelaku sembari mengatakan ucapan tidak pantas tersebut. 

"Terjadi keributan antara pelaku dan korban di kosan korban, yang mana korban ada mengatakan perkataan yang menghina orang tua dari pelaku. Jika diartikan di dalam bahasa Indonesia, korban mengatakan ibumu inilah bagus untuk disetubuhi.  Akibat perkataan tersebut pelaku merasa tidak senang dan terlibat perkelahian dengan korban," terang Kasat. 

Selanjutnya pelaku menggunakan senjata tajam yang ada di dalam kosan dan langsung menusuk pada bagian perut korban berkali-kali. Ketika dihajar pelaku, korban sempat berteriak minta tolong sehingga didengar oleh tetangga sekitar kosan korban.  Wargapun mendatangi lokasi dan mendapati korban sudah tegeletak penuh darah.  Tetangga korban pun melapor kepada kepala desa kemudian Kades menghubungi pihak kepolisian. (320)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan