Waspada Beredar Nomor Porsi Haji Palsu, Kemenag Ungkap Begini

Nomor porsi haji palsu beredar -Tangkap Layar/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Setelah lowongan kerja pendaftaran tugas aji palsu, kali inimuncul nomor porsi haji palsu.
Oleh karenanya, Kementerian Agama meminta Jemaah haji diminta waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi seputar keberangkatan haji, agar tidak mudha tertipu.
Kementerian Agama (Kemenag) menemukan adanya peredaran nomor porsi haji (SPH) palsu melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU).
Dilansir dari akun Instagram Ditjen PHU, ditemukan adanya peredaran SPH dengan nomor porsi palsu untuk jamaah haji.
"Beredar surat pendaftaran haji (SPH) palsu dengan bertuliskan DPR yang dicantumkan di alam nomor porsi," tulis dalam akun tersbut.
Dijelaskan, Kementerian Agama menegaskan bahwa Ditjen PHU tidak pernah mengeluarkan SPH atas nama kementerian atau lembaga legislatif seperti DPR/MPR.
BACA JUGA:Beasiswa LPDP Tahap I Dibuka, Berikut Daftar Perguruan Tinggi Dalam Negeri Yang Ditunjuk
BACA JUGA:Waspadai Loker Pendaftaran Petugas Haji Palsu, Pastikan Kebenarannya Disini
"Saat ini Kementerian Agama melalui Ditjen PHU tidak menerbitkan SPH atas nama lembaga/kementerian," tambahnya.
Terkait hal itu, Kasubdit pendaftaran dan pembatalan haji reguler di Ditjen PHU Kementerian Agama Amir Hamzah menekankan bahwa nama lembaga tidak pernah dalam bentuk nomor porsi.
Dia menyatakan bahwa setiap provinsi memiliki kode ramuan sendiri. Jemaah yang sudah melakukan pelunasan awal bisa mengecek nomor porsi yang tertera di SPH sesuai dengan nomor yang tertera di sistem siskohat, di Kanwil Kemenag masing-masing daerah atau di aplikasi Pusaka Kemenag.
"Bisa dicek di siskohat, bisa juga langsung ke Kankemenag, Haji Pintar atau Pusaka," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa ada perbedaan nomor porsi provinsi. Ia juga menjelaskan bahwa nomor porsi ini penting karena menunjukkan hak-hak jemaah yang telah mendaftar untuk menunaikan ibadah haji.
Terkait beredarnya nomor porsi haji alsu tersebut pihaknya mengambil ikpa dan saat ini tengah menyelidiki peredaran nomor porsi haji palsu ini.