Pemkot Tinjau Stok Sembako Jelang Ramadan, Dipastikan Cukup Sampai Lebaran

IST/BE Pengecekan langsung harga Sembako oleh Disperdagrin di 3 pasar Kota Bengkulu jelang Ramadan. --
Harianbengkuluekspress.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu bersama stakeholder terkait akan melakukan peninjauan ke sejumlah gudang distributor. Peninjauan ini dalam rangka menjamin keamanan stok sembako menjelang Ramadan.
"Kita terus memastikan kondisi stok bahan pokok aman jelang Ramadan sampai lebaran nanti," ujar Kepala Bidang pengembangan perdagangan Diperdagrin, Jasya Arif.
Ia juga menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu kelangkaan beras, kelangkaan minyak goreng dan sebagainya. Karena, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bengkulu sudah melakukan berbagai persiapan jelang ramadan ini.
"Semuanya sudah disiapkan untuk beras dan dipastikan kebutuhan pokok tidak ada kekurangan," ungkapnya.
Dari sisi pengawasan pihaknya juga akan sering turun lapangan serta berkoordinasi dengan pihak distributor semua komoditi yang ada di Bengkulu. Sehingga, naik turunnya harga pasar akan tetap terpantau, dan TPID Kota Bengkulu akan berupaya menjaganya tetap stabil.
"Terkadang kelangkaan bahan pokok ini karena prilaku masyarakat yang sudah menimbun beras, minyak, gula. Jika hal ini dilakukan sebagian besar masyarakat tentulah akan menjadi kendala. Maka dari itu kita imbau belilah sesuai dengan kecukupannya saja, jangan berlebihan," tandasnya.
BACA JUGA:Pendaftaran Paskibra Dibuka, Ini Syarat dan Batas Waktunya
BACA JUGA:Puluhan Lukisan Dipamerkan, Usung Tema Warna Murni
Upaya lain yang akan dilakukan dalam waktu dekat yakni digelar bazar murah di 9 kecamatan. Sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak, gula, tepung dan telur akan dijual dengan selisih Rp 5-6 ribu per item. Adapun pelaksanaan bazar dimulai pada 10 hari jelang ramadan.
"Adanya intervensi harga sembako dari pemerintah ini harga sembako dipasaran bisa stabil dan terkendali. Kita optimis hingga detik-detik jelang ramadan tidak ada kenaikan harga yang ekstrem, namun tetap perlu diawasi," pungkasnya. (Medi)