Kasus DBD di Lebong Turun Drastis, Kadinkes Beberkan Rahasianya

Penyemprotan atau Foging menjadi langkah terkahir membasmi kasus DBD.-Erick/BE -

Harianbengkuluekspress.id  - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di 2 bulan (Januari-Februari) awal tahun 2025, hanya terjadi 3 kasus. Jumlah tersebut turun drastis jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang lalu di bulan yang sama dengan kasus DBD lebih dari 40 kasus, dan dari jumlah kasus tersebut ada 2 pasien meninggal dunia (MD).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lebong, Rachman SKM MSi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta SKM mengatakan bahwa untuk kasus DBD di Kabupaten Lebong di 2 bulan terakhir di tahun 2025 ini, memang mengalami penurunan yang hanya ada 3 kasus yang terjadi. 

"Bulan Januari tidak ada tercatat kasus DBD, di bulan Februari ada 3 kasus," sampainya, Minggu 09 Maret 2025.

BACA JUGA:Efisiensi Rp 8,9 Miliar Tak Hambat Kinerja DPRD Bengkulu Utara, Begini Keterangan Sekwan

BACA JUGA:Pemkab BU Kelola Sementara Pasar Purwodadi, Bupati Arie: Relokasi Pedagang Usai Lebaran

Lanjut Evan, turunnya kasus DBD di awal tahun 2025 menunjukan telah mengalaminya perubahan, terutama pola hidup masyarakat yang selalu meningkatkan kesadaran mereka untuk menjalankan hidup sehat dengan selalu membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal, sehingga tempat berkembang biak ataupun persembunyian nyamuk penyebab DBD, bisa diberantas.

"Kita bersyukur, sosialisasi yang selama ini kita sampaikan diterima dan diikuti masyarakat," ujarnya.

Ditambahkan Evan, meskipun kasus DBD saat ini menurun drastis jika dibandingkan di tahun 2024 yang lalu, diharapkan kepada seluruh masyarakat Lebong harus tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan, mengingat saat ini di Kabupaten Lebong masih dimasa musim penghujan yang mana pada saat itu, nyamuk berkembang biak.

"Harus selalu waspada dan jaga kebersihan lingkungan," imbaunya.

Evan menambahkan banyak hal bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan seperti membersihkan atau membakar sampah terus melaksanakan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) tempat yang berpotensi terjadinya genangan air yang merupakan tempat nyamuk berkembang biak.

"Langkah-langkah tersebut harus selalu kita jalankan," ajaknya.

Masih kata Evan, selama ini untuk mencegah meningkatnya kasus DBD, pihaknya dari Dinkes maupun petugas di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Lebong, hanya melakukan sosialisasi dan jikapun ada timbul kasus DBD maka dilakukan langkah terakhir dengan melaksanakan foging di area sekitar tempat tinggal pasien.

"Foging langkah terakhir dan tidak bisa dilakukan berulang-ulang," tuturnya.(614)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan