Kemenag Tanam Satu Juta Matoa, Kabag TU Kemenag Provinsi Bengkulu Jelaskan untuk Program Ini

IST/BE Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu ketika menggelar rapat koordinasi guna untuk menindaklanjuti SE Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nomor 182 Tahun 2025 Tentang Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa.--
Harianbengkuluekspress.id - Kantor Wilayah (kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu menggelar rapat koordinasi guna menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 182 Tahun 2025 Tentang Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa, Selasa, 11 Maret 2025.
Rapat tersebut dipimpin langsung Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu, Dr H Muhammad Abdu SPdI MM yang didampingi Kabag TU, Dr Ajamalus MH, serta dihadiri oleh seluruh kepala bidang, pembimbing masyarakat agama dan ketua tim pada Sekretariat Jenderal dilingkungan Kanwil Kemenag.
Dalam rapat tersebut, Kakanwil menyampaikan, ''Program penanaman pohon matoa ini bagian dari implementasi Asta Protas Kemenag Berdampak yang baru saja diperkenalkan oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.''
Salah satu poin utama dari program ini ekoteologi, yang menekankan pentingnya dari menjaga keseimbangan lingkungan dalam perspektif keagamaan.
BACA JUGA:RSMY Bengkulu Diawasi BPK, Gubernur: Agar Keuangan dan Pelayanan Masyarakat Lebih Optimal
BACA JUGA:KAMMI Kecam Penundaan Pelantikan CASN, Nilai Kebijakan Bentuk Penghianatan Terhadap Hak CASN
"Program ekoteologi ini selaras dengan salah satu Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Yakni, memperkuat harmoni kehidupan dengan alam, lingkungan dan juga budaya. Gerakan ini juga wujud nyata dari komitmen Kemenag dalam mendukung 17 program prioritas nasional untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan makmur," ucap Abdu, Selasa, 11 Maret 2025.
Kanwil Kemenag Bengkulu akan mengimplementasikan gerakan ini secara bertahap. Tahap pertama ini dilaksanakan dalam waktu dekat, tepatnya di bulan ramadan 1446 hijiriah dengan titik lokasi penanaman pertama di lingkungan asrama haji Provinsi Bengkulu.
"Momentum Ramadan ini saat tepat memulai gerakan ini. Karena, selain menjaga kelestarian lingkungan. Kita juga bisa mengajarkan nilai spiritual kepada masyarakat tentang pentingnya dari menjaga alam sebagai amanah dari Tuhan," tambahnya.
Setelah tahap pertama di asrama haji, gerakkan penanaman pohon matoa akan berlanjut ke tahap kedua diberbagai lokasi yang telah ditentukan, termasuk di Kantor Kemenag kabupaten/kota, Kantor Urusan Agama (KUA) yang ada di kecamatan, serta lingkungan pendidikan seperti madrasah dan pondok pesantren.
BACA JUGA:Garuda Tambah Penerbangan Idul Fitri untuk Bengkulu, Ini Dia Jadwal Penerbangannya
"Dengan adanya program ini, kita sangat berharap dapat memberikan kontribusi nyata di dalam menjaga kelestarian lingkungan serta membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keseimbangan antara kehidupan manusia dan juga alam," tutupnya. (Bhudi Sulaksono)