Perbaiki Jembatan Gantung, Wabup Ingin Bantu Rakyat

RENALD/BE Wabup Bengkulu Selatan, Rifai Tajudin saat memantau perbaikan jembatan gantung di Desa Tanjung Menang, Kecamatan Seginim, Senin 7 April 2025.--

Harianbengkuluekspress.id – Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajudin menyatakan komitmennya untuk terus hadir menjawab kebutuhan masyarakat. Baru-baru ini, namanya kembali menjadi sorotan setelah memperbaiki jembatan gantung di Desa Tanjung Menang, Kecamatan Seginim. 

Jembatan tersebut menjadi akses penting yang menghubungkan wilayah itu dengan Kecamatan Pino dan Ulu Manna. Langkah Rifai tersebut menuai beragam reaksi. Sebagian masyarakat memuji inisiatifnya karena dianggap cepat tanggap terhadap kebutuhan warga. Namun ada juga yang mengkritik, mengingat statusnya sebagai Wabup sekaligus peserta pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bengkulu Selatan.

“Saya masih menjabat sebagai wakil bupati. Apa yang saya lakukan ini semata untuk menjawab keluh kesah masyarakat. Ini bukan jembatan pertama yang saya perbaiki, sudah puluhan jembatan saya benahi sejak menjabat,” ungkap Rifai saat diwawancarai BE, Senin 7 April 2025.

Ia menjelaskan bahwa meskipun tidak terlibat langsung dalam penyusunan anggaran di Pemkab, perbaikan jembatan tetap bisa dilakukan. Hal tersebut berkat dukungan banyak pihak, termasuk Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, masyarakat sekitar, dan donatur lainnya.

“Perbaikan ini saya lakukan pakai dana pribadi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pak Helmi. Intinya kami ingin membantu rakyat. Bahkan saya sendiri yang memesan kayunya di depot kayu sejak seminggu lalu,” jelasnya.

BACA JUGA:Puncak Arus Balik Terpantau Lengang, Polres BS Imbau Begini

BACA JUGA:Hasil Panen Padi di Benteng Ditarget Segini

Menurut Rifai, kegiatan perbaikan jembatan yang dilakukan secara gotong royong juga membawa dampak positif lainnya, yaitu mempererat tali silaturahmi antar warga dan menciptakan suasana kekeluargaan.

“Saya ingin hadir di tengah-tengah masyarakat, bukan hanya saat pesta atau undangan, tapi saat mereka benar-benar membutuhkan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa langkah yang diambilnya bukan semata karena kepentingan politik. Rifai menolak membeda-bedakan warga dari sisi pandangan politik, melainkan lebih karena dorongan ingin berbuat dan mengabdi untuk daerah.

“Kalau memberi minum saja sudah bernilai pahala, apalagi membantu kebutuhan banyak orang. Saya ikhlas meski apa yang saya lakukan tidak mengubah pandangan politik masyarakat,” tegasnya.

Menanggapi analisa pakar politik terkait peta kekuatan politik di Bengkulu Selatan, Rifai menyikapinya dengan santai. Ia menilai prediksi politik tidak selalu menggambarkan kehendak masyarakat.

“Kita tetap berpegang pada keinginan masyarakat. Sebab, mereka lah yang punya hak menentukan siapa pemimpin daerah ini,” pungkasnya. (Renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan