Irigasi Napal Cuguk Desa Sukarami Roboh, PUPR Lakukan Pengecekan

RENALD/BE Pihak PUPR Bengkulu Selatan saat mengecek kondisi Irigasi Napal Cuguk Desa Sukarami yang roboh beberapa waktu lalu.--

Harianbengkuluekspress.id – Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Bengkulu Selatan dalam beberapa pekan terakhir tak hanya memicu banjir di sejumlah titik, tapi juga menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur vital masyarakat. Salah satu yang terdampak paling parah adalah robohnya saluran irigasi Napal Cuguk di Desa Sukarami, Kecamatan Air Nipis. 

Irigasi yang selama ini menjadi sumber pengairan utama bagi ratusan petani ikan dan padi itu kini rusak berat dan tak lagi bisa difungsikan secara maksimal. Kondisi tersebut membuat aktivitas pertanian lumpuh. Aliran air yang biasa mengairi kolam dan sawah warga kini terputus.

Melihat dampak yang begitu besar, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan langsung bergerak cepat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ir H Teddy Setiawan ST MM MSi turun langsung ke lokasi bersama jajaran dinas dan aparat dari Polsek Seginim pada Rabu 9 April 2025. Mereka melakukan pemantauan serta pendataan terhadap kerusakan yang terjadi.

“Kami dari Dinas PUPR bersama Polsek Seginim telah melakukan pemantauan langsung ke lokasi bencana. Dari hasil pengukuran, irigasi yang roboh memiliki panjang sekitar 10 meter, kedalaman 4,5 meter, dan lebar lebih kurang 4 meter. Ini kerusakan cukup parah,” terang Teddy pada Kamis 10 April 2025.

BACA JUGA:Pengguna Tol Zero Insiden, Ini Keterangan Branch Manager Hutama Karya Tol Bengkulu-Taba Penanjung

BACA JUGA:Bengkulu Masuk dalam Daftar 5 Daerah Tertinggi Salurkan TPG TW 1 2025, Ini Kiatnya

Dalam kondisi darurat, masyarakat tak tinggal diam. Warga bersama petugas mencoba menyelamatkan aliran air dengan membendung saluran yang jebol menggunakan karung berisi pasir. Upaya ini dilakukan agar air masih bisa dialirkan meski dalam volume kecil, sekadar untuk menyelamatkan tanaman dan kolam yang masih bertahan.

“Untuk sementara sudah dilakukan perbaikan darurat dengan dibendung karung pasir oleh masyarakat. Kami apresiasi inisiatif warga. Namun ini hanya solusi jangka pendek, belum permanen,” ujarnya.

Teddy menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah lanjutan untuk membangun kembali saluran irigasi tersebut secara permanen. Namun proses tersebut membutuhkan alokasi anggaran yang akan diupayakan dalam perubahan APBD mendatang.

“Perbaikan permanen akan segera kami usulkan melalui anggaran perubahan. Ini prioritas, karena menyangkut hajat hidup banyak orang. Kami akan percepat proses administrasinya agar bisa segera dikerjakan,” tegasnya.

Sementara itu, warga berharap pemerintah daerah benar-benar serius menangani persoalan ini. Mereka meminta agar perbaikan tidak sekadar dijanjikan, namun segera direalisasikan sebelum kerugian semakin besar dan mengancam kelangsungan hidup para petani di Desa Sukarami dan sekitarnya. (Renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan