Harian Bengkulu Ekspress

Program Kampus Merdeka Diganti Kampus Berdampak, Ini Penjelasan Kemendikti Saintek

Mendikti saintek, Brian Yuliarto -Istimewa/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti saintek) telah mengumumkan erubahan nama program Kampus Merdeka menjadi menjadi program "Kampus Berdampak". 

Perubahan itu dilakukan setelah evaluasi terhadap pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menunjukkan beberapa kelemahan dalam relevansi dan efektivitas pelaksanaan.

Perubahan nama ini mencerminkan fokus yang lebih besar pada dampak sosial dan ekonomi dari program-program yang dijalankan oleh perguruan tinggi. Dengan demikian, diharapkan perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten, tetapi juga berperan aktif dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. 

Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang menjelaskan Kampus Merdeka selama ini telah memberikan dasar penting untuk mendekatkan mahasiswa pada dunia industri dan masyarakat.

Program-program sebelumnya dikenal lam kerangka kampus merdeka  seperti magang, kuliah kerja nyata tematik, penelitian, hingga proyek kemanusiaan menjadi bagian yang langsung bermanfaat bagi masyarakat dan lingkugan sekitar. 

Namun, kata Togar, hasil evaluasi menunjukkan meskipun frekuensi kegiatan lumayan tinggi, banyak di antaranya belum relevan dengan capaian pembelajaran dan kebutuhan nyata industri.

"Eksposur ke dunia industri sudah bagus, tetapi masih banyak yang kurang relevan. Juga ada isu pendanaan dan pengawasan," kata Togar kepada Tempo pada Jumat, 3 Mei 2025.

Togar menyebut evaluasi dilakukan melalui diskusi kelompok terpimpin dan laporan pelaksanaan dari berbagai perguruan tinggi. Berdasarkan temuan itu, Kemendiktisaintek merekomendasikan perbaikan dalam proses dan hasil pelaksanaan MBKM, serta penguatan sistem pendukung pembelajaran yang transformatif.

"Karena itu satu langkah ke depan adalah Kampus Berdampak," ujar Togar.

Ia menjelaskan, Kampus Berdampak mengusung semangat kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap masyarakat, lingkungan, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Perguruan tinggi diharapkan tidak hanya fokus pada pengajaran akademik atau pelaksanaan program MBKM, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial.

"Perbedaan yang nyata dari tujuannya adalah Kampus Berdampak mendorong perguruan tinggi menjadi aktor pemecahan masalah nyata di masyarakat. Sedangkan Kampus Merdeka lebih menekankan kebebasan dalam proses pembelajaran," tutur Togar.

Dengan arah baru ini, Kemendiktisaintek berharap kampus tidak sekadar mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga melahirkan solusi atas tantangan zaman—dari kemiskinan hingga krisis lingkungan.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan program Kampus Berdampak merupakan langkah strategis dan transformatif yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Pendidikan tinggi, kata dia, tidak hanya berperan sebagai penyedia ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan