21 Tersangka dan 8 Kg Ganja Diamankan, Ini Keterangan Kepala BNN Provinsi Bengkulu

RIO/BE Kepala BNNP Bengkulu Brigjen Pol Tjatur Abrianto menyampaikan keterangan pers realisasi dan capaian kinerja BNNP Provinsi Bengkulu selama tahun 2023, Selasa (19/12).--

BENGKULU, BE - Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu berhasil menangkap 21 orang tersangka selama Januari sampai Desember 2023. Dengan rincian, 12 tersangka kasus sabu, 8 orang tersangka kasus ganja dengan barang bukti 8 Kg ganja dan 1 orang tersangka kasus pil extacy. 

Kepala BNN Provinsi Bengkulu, Brigjen Pol Tjatur Abrianto SIK mengatakan, untuk kasus yang ditindak lanjuti sebanyak 19 kasus. Dengan total barang bukti sabu yang berhasil disita selama 2023 sebanyak 464,92 gram. Kemudian, barang bukti ganja sebanyak 8.722 kilogram dan extacy sebanyak 30,21 gram. 

"Selama 2023, BNN Provinsi Bengkulu menindaklanjuti 19 kasus dengan jumlah tersangka 21 orang. Didominasi kasus sabu, tersangka yang ditangkap atas kasus sabu sebanyak 12 orang," jelas Brigjen Pol Tjatur, Rabu (20/12), kepada BE.

BACA JUGA:Oknum Dewan Ditangkap BNN

BACA JUGA:BPOM Rilis Sirup Aman Dikonsumsi, Ini Daftarnya

Untuk data jumlah masyarakat yang terpapar narkoba di Provinsi Bengkulu, masih menggunakan data lama, yakni data tahun 2019. Angka masyarakat Provinsi Bengkulu terpapar narkoba mencapai 19.698 orang. Jumlah tersebut mengalami pasang surut, data terbaru tahun 2023 dari survey yang dilakukan mengalami penurunan 1,75 persen.

"Untuk jumlah masyarakat terpapar narkoba di Provinsi Bengkulu masih menggunakan data lama, tetapi dari survey, secara nasional di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan 1,75 persen," imbuhnya.

Upaya yang dilakukan BNN Provinsi Bengkulu tidak hanya menindak dan memberantas narkoba. Upaya pencegahan juga dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi pencegahan narkoba ke seluruh kabupaten di Provinsi Bengkulu. Total ada 14 ribu lebih orang yang sudah diberikan sosialisasi dan 56 lembaga. BNN juga membentuk kelurahan atau desa bersih narkoba. Masyarakat yang tinggal di kelurahan atau desa rawan narkoba diberikan sosialisasi, diberikan pelatihan keterampilan sampai diberikan penyuluhan bahaya narkoba.

"Pada intinya, BNN tidak akan bisa bekerja sendiri memberantas penyalahgunaan narkoba. Kami berharap kerja sama semua stakeholder dan masyarakat, karena kami tidak bisa menjangkau sendiri. Jika melihat, mengetahui, mendengar segera laporan penyalahgunaan tersebut. Tujuannya lainnya yang kami lakukan adalah menurunkan daerah rawan menjadi aman bebas dan bersih narkoba," tutup Tjatur.(167)

 

Tag
Share