Tekan Inflasi dengan Operasi Pasar Murah, Begini Penjelasan BI Bengkulu

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Darjana-Istimewa/Bengkulu Ekspress -

BENGKULU, BE - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bengkulu untuk memastikan pasokan dan stok kebutuhan pangan pokok strategis dalam kondisi aman jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini.

BACA JUGA:Waspada Tawaran Kerja ke Luar Negeri, Banyak Penipuan hingga Perdagangan Orang

BACA JUGA:Tunggu Dana Hibah Cair, Ini Kata Ketua KPU Kabupaten Lebong

Salah satu hal yang dapat dilakukan yakni dengan terus menggencarkan operasi pasar murah untuk bahan pokok strategis di sejumlah pasar tradisional di Bengkulu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Darjana mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan TPID Bengkulu untuk memastikan harga kebutuhan pokok terjangkau dan pasokan lancar selama Nataru 2024. Bahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan TPID Bengkulu untuk melakukan kegiatan operasi pasar murah.

"Kegiatan operasi pasar murah harus dilakukan untuk memastikan tidak ada kenaikan harga bahan pokok strategis di Bengkulu," kata Darjana.

Ia mengatakan pelaksanaan operasi pasar tersebut sebagai salah satu upaya mengendalikan laju inflasi di Bengkulu. Sebab angka inflasi tahunan di Bengkulu sudah mencapai 6,58 persen.

"Operasi pasar murah bahan pokok harus terus dilakukan sampai Nataru. Karena kita ingin usahakan mengendalikan inflasi hingga akhir tahun 2023 mendatang," katanya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan operasi pasar sejak awal tahun 2023 lalu di sejumlah titik di Bengkulu. Pelaksanaan operasi pasar murah bahan pokok strategis ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilakukan setiap Senin bersama Kemendagri untuk memastikan pasokan dan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat, sehingga inflasi bisa terkendali.

"Operasi pasar murah ini menjadi upaya kita untuk memastikan komoditas strategis tersedia di pasar-pasar dengan harga terjangkau bagi masyarakat," kata Isnan.

Ia menambahkan, pasokan bahan pokok pada prinsipnya berjalan lancar, begitu juga dengan stok dalam kondisi aman, meski terdapat kenaikan harga sedikit, yang disebabkan faktor produksi yang berkurang karena faktor cuaca ekstrem terjadi belakangan ini.

"Dari aspek ketersediaan bahan pokok ini tidak ada masalah. Meski naik sedikit, tapi barang tersebut tetap tersedia," tuturnya.

Ia menjelaskan, komoditas yang dijual dalam operasi pasar murah diantaranya komoditas penyumbang inflasi seperti cabai merah, bawang merah, minyak goreng, dan beras. 

"Untuk yang dijual pada operasi pasar itu komoditas penyumbang inflasi," tutupnya.

Tag
Share