Situs Budaya di BS Belum Tereksplorasi, Ini Kendalanya

Meriam Honisuit merupakan salah satu situs budaya yang dipajang di simpamg 4 di depan Kantor Bupati BS di daerah Padang Panjang. -RENALD/BE -

KOTA MANNA - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berupaya menggali situs budaya yang merupakan peninggalan sejarah. Sebab sejauh ini masih banyak situs budaya dan sejarah yang belum tereksplorasi. Dendala dalam mengeksplorasi situs budaya dan sejarah yang ada di BS, salah satunya masih minimnya tenaga ahli sejarah yang mengetahui secara pasti terkait peninggalan sejarah yang ada. 

BACA JUGA:Kantor Pajak Buka Layanan di MPP, Ini Jenis Pelayanannya

BACA JUGA:Nilai Pelayanan Publik di Lebong Meningkat, Ini Jumlah Peningkatannya

"Situs budaya dan peninggalan sejarah di Bengkulu Selatan cukup banyak sekali, namun untuk menggali kelengkapan data tersebut masih terkendala dengan ahli sejarah ataupun ahli waris yang belum sepenuhnya bisa menyajikan data yang dibutuhkan,” ujar Kadisdikbud BS, Novianto SSos MSi kepada BE, Selasa (26 Desember 2023).

Lebih lanjut Novianto mengatakan, minimnya informasi yang dibutuhkan menyebabkan beberapa situs budaya yang ada hanya dapat dikaji dengan sedikit sudut pandang. Sedangkan jika digali secara mendalam keberadaan situs budaya di BS dapat berpeluang meningkatkan daya tarik wisata budaya maupun religi yang akan dikunjungi masyarakat, baik dari dalam dan luar daerah BS.

"Adapun contoh dari situs budaya yang ada di Bengkulu Selatan sendiri, yaitu meriam kuno peninggalan nenek moyang maupun penjajah zaman dahulu dan jumlahnya lebih dari satu," kata Novianto kepada BE, Selasa (26 Desember 2023).

Novianto menjelaskan, dari sekian banyak meriam yang ada di BS. Namun hanya satu yang jelas historisnya yakni meriam Honisuit yang dipajang di depan kantor bupati BS. 

“Kurang lebih dari delapan buah meriam yang telah dieksplorasi, akan tetapi baru meriam honisuit yang data historisnya lengkap. Sedangkan yang lainnya belum lengkap hanya tersaji data kisaran umur meriam tersebut,” jelasnya

Pada kesempatan itu, Novianto menyampaikan, jika data situs budaya dan peninggala sejarah di BS dapat tersaji dengan penuh. Hal tersebut dapat berdampak positif bagi peningkatan sektor wisata karena mempermudah dalam mendeskripsikan situs tersebut.

"Bukan hanya untuk meningkatkan sektor wisata. Kami berencana untuk membuat suatu kajian yang mendalam untuk situs budaya dan sejarah di Bengkulu Selatan. Salah satunya mungkin bisa melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi maupun lembaga riset lainnya," pungkasnya. (117)

 

Tag
Share