Perselisihan Jokowi - PDIP Meruncing, Kader PDIP Bongkar Penyebabnya
IST/BE Presiden Joko Widodo bersama terlibat perbincangan serius dengan Ketum PDIP, Megawati. --
JAKARTA, BE - Perselisihan antara Presiden Joko Widodo dengan keluarga besar PDI Perjuangan makin meruncing.
Hal tersebut setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menerima pinangan Prabowo Subianto sebagai Cawapres.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani pun dengan lantang mengatakan bahwa ada keluarga dekat PDIP yang tiba-tiba menjadi lawan. Untuk itu, ia menyerukan agar semua kader PDIP untuk tidak gentar, dan tetap memperjuangkan Ganjar-Mahmud untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang.
Selain Puan, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP, Adian Napitupulu juga membeberkan hal yang serupa.
Adian pun mengungkapkan awal perseteruan Presiden Jokowi dan keluarga dengan PDIP.
Adian menyebutkan bahwa PDIP tak merestui permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode seperti yang hangat dibicarakan tahun lalu.
“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kami tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya yang dikutip dari Disway.id, Rabu (25/10).
Adian menjelaskan bahwa PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak mau mengkhianati konstitusi.
Adian mengklaim hal tersebut semata-mata ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara. Hal tersebut membuat ada pihak yang marah.
“Kemudian ada pihak yang marah, ya terserah mereka. Yang jelas kami bertahan untuk menjaga konstitusi," imbuhnya.
"Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita," sambung politisi yang terkenal kritis ini.
"Kalau ada yang marah karena kami menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana saja,” beber Adian lagi.
Di sisi lain, Adian juga mengaku tak antipati dengan Presiden Jokowi. Namun, yang ia sesalkan adalah perubahan Jokowi yang begitu cepat berubah terhadap PDIP.
Adian menyebutkan, PDIP sudah memberikan segalanya untuk Jokowi dan keluarganya.