BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dari Mentawai hingga Bengkulu
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dari Mentawai hingga Bengkulu -Rio/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia, dengan ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 4 meter.
Peringatan terbaru akan berlaku hingga 13 Desember nanti.Wilayah yang terdampak membentang dari Mentawai hingga Bengkulu.
Fenomena ini dipicu oleh bibit siklon 91S yang terbentuk di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu. Pusaran angin dari siklon tersebut meningkatkan kecepatan angin di laut, sehingga berpotensi menimbulkan gelombang tinggi yang membahayakan aktivitas pelayaran.
Prakirawan BMKG, Samuel Adiprabowo, mengatakan angin di Indonesia bagian utara bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan berkisar 4-25 knot. Laju angin di wilayah selatan, yang bergerak ke barat daya, sedikit lebih tinggi, sekitar 6-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias hingga Kepulauan Mentawai," katanya melalui keterangan tertulis pada Rabu, 10 Desember 2025.
Sesuai pemetaan kondisi angin tersebut, gelombang tinggi 2,5-4 meter berpeluang muncul di Samudra Hindia sebelah barat Aceh, lalu memanjang ke perairan Kepulauan Mentawai, sebelah barat Kepulauan Nias, juga di barat Bengkulu.
BACA JUGA:Prediksi BMKG, Daerah yang Alami Hujan Lebat Hari Ini, Rabu 10 Desember 2025, Waspadalah!
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Pimpin Misi Kemanusiaan, Salurkan Rp4,3 Miliar ke Provinsi Terdampak Bencana
Dari pemantauan hingga 8 Desember lalu, bibit siklon 91S memiliki laju angin maksimum 20 knot, atau 37 kilometer per jam. Pusaran angin itu sempat diprediksi berkembang menjadi siklon baru, meski peluangnya rendah. Saat itu mobilitasnya memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Bengkulu, Sumatera Selatan, serta Lampung
BMKG mengimbau nelayan, pelaku transportasi laut, dan masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan, menunda aktivitas di laut yang berisiko, serta selalu memantau informasi cuaca terkini.
Dijelaskannya, untuk perahu nelayan kecil mewaspadai angin sekencang lebih dari 15 knot, serta gelombang laut di atas 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,5 meter.
Tak luput juga untuk nahkoda ferry diminta waspada saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, wajib memantau kondisi ketika kecepatan angin menembus 27 knot dan tinggi gelombangnya 4 meter.
“Keselamatan di laut menjadi prioritas. Masyarakat diimbau mematuhi peringatan ini dan tidak mengambil risiko,” tandasnya. (**)