Sosok Warnaini sang Petani Melon, Manfaatkan Lahan Kosong Raup Untung Jutaan, Begini Ceritanya
Sosok Warnaini sang Petani Melon, Manfaatkan Lahan Kosong Raup Untung Jutaan-MG2/Bengkuluekspress-
Tak ada yang membedakan dari kedua bibit melon ini jika dilihat dari kulit luar, namun bisa dibedakan apabila melon telah dibelah.
BACA JUGA:Bude Tina Sediakan Sayur Lezat Harga Terjangkau, Ini Alamatnya
BACA JUGA:Bertani Sayur Hidroponik, Ini Keunggulannya
Dimana, melon golden isi dalamnya akan berwarna lebih kuning keorenan, sedangkan untuk bibit melon salju dalamnya akan berwarna putih. Untuk rasa keduanya memiliki ciri khas rasa yang manis.
Proses tanam pun juga tak terlalu sulit, hanya dengan rajin menyirami tanaman pagi dan sore disertai dengan pemberian pupuk tanaman yang rutin, dapat menghasilkan buah melon bagus.
Dan tak lupa pula untuk mencampurkan tanah melon dengan menggunakan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran sapi dan juga kambing.
“Proses tanam cukup disiram dengan air pagi dan sore, lalu dikasih pupuk tanaman. Sebelum itu saya campurkan terlebih dahulu tanah kebun dengan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran hewan sapi dan kambing, agar lebih subur,” imbuhnya.
Lahan kosong budidaya melon yang terletak di Rawa Makmur Kota Bengkulu ini, memiliki masa tanam yang hanya berusia enam puluh hari dari awal penanaman dimulai, dan setelah itu melon siap dipanen.
BACA JUGA:Kedai Sayur Dilalap Api, Pemilik Merugi, Begini Kronologinya
BACA JUGA:Budidaya Sayuran Hidroponik Menjanjikan
Untuk proses panen tak ia lakukan sendiri, sebab terkadang banyak dari masyarakat berdatangan yang ingin memetik langsung melon kemudian membelinya.
Harga yang ditawarkan kepada pembeli yakni Rp 18 ribu per/kg, hasil keuntungan yang didapat bernilai fantastis, yakni berkisar Rp 20 hingga Rp 25 juta setiap kali panen. (MG2)