Warga Portal Jalan PT CBS, Ini Penyebabnya

IST/BE PORTAL: Warga Desa Sinar Banten saat memportal jalan masuk PT CBS di Kecamatan Nasal, Sabtu (29/10).--

NASAL, BE - Manajemen PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) atau Ciptamas Bumi Selaras (CBS) dibuat pusing.  Sebab warga Desa Sinar Banten Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur, menutup atau memproteksi akses keluar masuk pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) sawit PT CBS di jalan sentra produksi desa tersebut.

Pemortalan jalan ini, karena manajemen PT CBS  tidak memenuhi kewajibannya.  Salah satunya pembayaran kompensasi plasma yang biasanya dibayar tiap bulan yang nominalnya sudah di atas Rp 500 jutaan. Bahkan kedepannya bila tak diselesaikan berimbas kepada penyegelan perusahaan oleh petani plasma. Pihak manajemen koperasi plasma sendiri sudah melakukan berbagai upaya persuasif namun belum kunjung membuahkan hasil. Bukan hanya kepada petani plasma ternyata pihak manajemen juga nunggak angsuran kreditur di Bank BRI.

"Ini sudah dua bulan belum dibayar mungkin kalau ditotal sudah diatas Rp 500 jutaan untuk tiga koperasi plasma yang ada, bahkan kami belum lama ini bertemu langsung dengan pihak BRI Raya Indonesia mereka juga tidak membayar kewajibannya,"kata Ketua Koperasi Tetap Bumi Selaras (TBS) Edyan Sirajudin S Pd,Minggu (29/10).

Dikatakan Siraj, dimana ada empat koperasi yang anggotanya menyerahkan lahan plasma kepada CBS yang bergerak dibidang perkebunan sawit. Selain TBS ada juga koperasi Luas Mitra Selaras (LMS), Sahabat Bumi Selaras (SBS), Graha Mitra Selaras (GMS). Keempat pimpinan koperasi ini sudah berapa kali melakukan komunikasi agar pihak manajemen dapat menyelesaikan kewajiban tapi sampai saat ini juga belum tuntas.

"Kami berharap ini dapat diselesaikan secepatnya jangan sampai justru menjadi bumerang pihak perusahaan, anggota kami menyerahkan lahan dengan pola bagi hasil tentu berharap mendapatkan bagi hasil yang setimpal serta sesuai kontrak awal,"tegasnya.

Senada juga disampaikan Ketua Koperasi GMS Ahyatul Khair SE. Ia membenarkan belum dibayarnya kompensasi itu. Menurutnya sejak beberapa tahun yang lalu sudah ada kontrak atau kesepakatan dengan CBS dimana kini anggotanya mendapatkan bagi hasil Rp 450 ribu per hektar per bulan sesuai lahan yang diserahkan kepada CBS. Namun kini macet.

"Berbagai upaya sudah kita lakukan bahkan sempat diundang Bupati namun belum juga ada penyelesaian kami berencana menghadap DPRD Kaur dalam waktu dekat," tegasnya.

Sementara itu, warga Sinar Banten Simamora (47) membenarkan jika pihaknya telah menutup keluar masuk jalan PT CBS tersebut. Dimana ia bersama beberapa warga Desa Sinar sudah mulai mengambil tindakan, meski bukan atas nama koperasi plasma namun para warga mulai menutup akses masuk jalan menuju lokasi perkebunan sawit. Warga melarang pihak perusahaan mengangkut TBS.

“Ini terpaksa kami tutup akses masuk jalannya karena tidak membayarkan kewajiban salah satunya plasma. Selain itu juga jalan ini jalan sentral tani yang tak seharusnya dilalui oleh perkebunan sawit,”singkatnya.

Sementara itu, pihak PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) dan juga Ciptamas Bumi Selaras (CBS) ketika dikonfirmasi  terkait dengan pemortalan lantaran belum membayar kompensasi plasma yang biasanya dibayar tiap bulan belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.(618)

 

Tag
Share