Pencarian Hari ke-6 Tetap Nihil, 3 Korban Hanyut Belum Ditemukan
RENALD/BE Tim SAR gabungan berkoordinasi sebelum melakukan penyelaman dan menyisir aliran Sungai Kedurang pada pencarian ketiga warga yang masih hilang pada hari keenam, Senin 26 Februari 2024 sore.--
Harianbengkuluekspress.id – Proses pencarian ketiga warga Kecamatan Kedurang yang hanyut terseret arus Sungai Kedurang terus dilakukan. Namun, memasuki hari keenam pencarian Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana dan Orari serta masyarakat belum membuahkan hasil, Senin 26 Februari 202.
Tim SAR gabungan tersebut terus menyusuri aliran Sungai Kedurang, Muara Sungai Padang Guci, hingga bibir pantai Pasar Bawah dan Pantai Kaur.
Kasi Ops Basarnas Bengkulu sekaligus Komandan SAR gabungan, Wahyu Agung Tri Prihartanto menuturkan pencarian korban hanyut terus dilakukan di Sungai Kedurang yang berarus deras serta berbatu. Ia juga menyampaikan pencarian akan dilakukan sampai hari Selasa 27 Februari 2024.
“Kita akan melakukan pencarian tujuh hari sejak pertama kali insiden korban hanyut. Setelah itu, petugas SAR akan ditarik sementara ke markas dan tetap stanby memantau kondisi serta situasi lapangan dan akan kembali jika mendapatkan laporan pasti dari masyarakat tentang lokasi korban,” ujarnya kepada BE, Senin 26 Februari 2024.
BACA JUGA:88 Desa di BU Ajukan Pencairan Ini
BACA JUGA: Pemkot Rancang RKPD 2025, Ini Arahan Penjabat Wali Kota Bengkulu
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan untuk jumlah personel yang dilibatkan pada misi pencarian dari Tim Siaga Basarnas sendiri ada sebanyak 11 orang. Dengan rincian sebanyak 5 orang dari BS dan bantuan dari Bengkulu 6 orang.
Pelaksanaan operasi SAR selama tujuh hari sesuai dengan regulasi mengenai Pencarian dan Pertolongan pada Pasal 34 Ayat (1) UU Nomor 29 Tahun 2014. Dimana SAR dilakukan paling lama tujuh hari, namun bisa dibuka kembali jika ada keperluan atau kriteria khusus yang mendesak tim untuk diturunkan kembali.
“Sementara saat operasi dihentikan, kami akan tetap memantau di wilayah Kecamatan Kedurang,” terang Wahyu.
Sementara itu, Kalaksa BPBD BS, Hen Yepi SPi mengungkapkan upaya pencarian terus dilakukan untuk mendapatkan posisi para korban yang masih dinyatakan hilang tersapu banjir bandang pada Rabu 21 Februari 2024 lalu. Adapun ketiga korban yang masih dinyatakan hilang adalah Msudiana (42) warga Desa Tanjung Negara, Marjanaini (42) Warga Desa Keban Agung 2 dan Ahdawati (74) Warga Desa Durian Sebatang.
BACA JUGA:BMA Benteng Usulkan Festival Pekan Budaya, Ini Tujuannya
Bahkan pencarian yang dilakukan bukan hanya melibatkan para relawan yang terlatih dan peralatan yang canggih tetapi juga melibatkan paranormal.
“Kami terus siaga selama 24 jam penuh. Bahkan, di lokasi Muara Kedurang para tim siaga bersama peralatan baik siang ataupun malam,” ungkapnya.
Hen sangat berharap selalu dukungan dan kerja sama seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Kedurang dalam melakukan pencarian terhadap korban.