Tunggakan BPJS Kesehatan Curup Tembus Rp 45 Miliar, Pihak BPJS Lakukan Ini

Peserta JKN-KIS saat mendapat pelayanan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Curup.-ARY/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Tunggakan peserta BPJS Kesehatan Cabang Curup cukup tinggi yaitu sebesar Rp 45 miliar. Tunggakan tersebut dilakukan oleh para peserta di 4 kabupaten yang menjadi wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Curup.

"Sampai dengan 1 Maret 2024 ini, jumlah tunggakan peserta BPJS Kesehatan dari seluruh segmen sebesar Rp 45 miliar lebih," kata Kepala Bagian Mutu Layanan Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Curup, Subagus Daeng Magassing.

Diungkap Subagus, total tunggakan sebesar Rp 45 miliar tersebut dilakukan sebanyak 58.947 peserta dari seluruh total peserta sebanyak 839.490 jiwa yang terbesar di Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang dan Bengkulu Utara.

"Para peserta yang menunggak tersebut baik dari peserta penerima bantuan iuran atau PBI maupun dari peserta bukan penerima bantuan iuran atau non-PBI atau peserta mandiri," ungkap Subagus.

BACA JUGA:2 Terdakwa Asrama Haji Bengkulu Ajukan Banding, Sebut Ada Pihak Paling Berperan

BACA JUGA:Rp 8 Miliar untuk Bangun Jalan, Ini Dia Jalan yang Bakal Dibangun

Selain dari berbagai segemen, peserta JKN-KIS dari BPJS tersebut juga dari tiga kelas layanan yang ada mulai dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Untuk menangani atau mengurangi masalah tunggakan iuran JKN-KIS dari BPJS Kesehatan tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Curup terus melakukan upaya penagihan.

"Langkah lain yang kita lakukan yaitu menyosialisasikan program Rencana Pembayaran Bertahap atau Rehab untuk meringankan pembayaran iuran tunggakan," papar Subagus.

Kemudian langkah lain yang mereka lakukan adalah dengan cara menelepon para peserta yang menunggak, kemudian memberikan pemberitahuan melalui SMS hingga sosialisasi melalui berbagai media informasi seperti banner dan lainnya.

Terkait dengan menelepon peserta yang menunggak atau telekolekting sendiri, Subagus mengaku BPJS Kesehatan Cabang Curup telah menyiapkan petugas khusus untuk menelepon peserta-peserta yang menunggak setiap harinya. Tak hanya mengingatkan tunggakan, petugas yang melakukan telekolekting juga memberikan edukasi tentang pentingnya JKN-KIS sehingga mereka diminta untuk mengaktifkan kembali.

"Alhamdulillah dampak dari program ini cukup baik, karena banyak peserta yang menunggak dan melunasi tunggakannya," kata Subagus.

Terkait dengan masih banyaknya peserta JKN-KIS dari BPJS Kesehatan yang menunggak tersebut, menurut Subagus dikarenakan beberapa faktor mulai dari ekonomi, pengalaman yang minim hingga persepsi masyarakat yang menganggap JKN-KIS tidak terlalu penting dan beberapa faktor lainnya.

"kita akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya JKN-KIS ini sehingga mereka tidak menunggak lagi dalam membayar iuran bulanannya," demikian Subagus.(251)

 

Tag
Share