Pelapis Tebing Ambruk, Rumah dan Lahan Pertanian Warga di Lebong Terancam Terjun ke Sungai

Reporter: Erik |

Editor: Dendi Supriadi |

Minggu , 21 Apr 2024 - 21:08

AMBRUK : Pelapis tebing Air Kotok di Desa Nangai Tayau Kecamatan Amen, Lebong ambruk sehingga lahan serta perumahan warga terancam. -Istimewa/Bengkulu Ekspress-

“Akan lebih panjang lagi kerusakan jika tidak ditindaklanjuti,” ujarnya.

Selain itu lanjut Ferry, ambruknya pelapis sendiri tepat di lahan pertanian serta juga dekat dengan perumahan masyarakat.

Oleh karena itulah, jika abrasi maka air akan masuk ke dalam lahan pertanian serta masuk ke dalam perumahan warga. Karena pelapis selama ini menahan masuknya air ke lahan pertanian dan perumahan warga.

“Apalagi saat ini hujan sering turun dengan deras dan aliran air juga sangat tinggi dan itu sangat mengancam,” tutupnya.(614)

pelapis tebing ambruk, rumah dan lahan pertanian warga di lebong terancam terjun ke sungai                            harianbengkuluekspress.id – masih tingginya curah hujan di kabupaten lebong membuat pelapis tebing atau penahan abrasi di sungai air kotok yang berada di desa nangai tayau kecamatan amen ambruk. 
dampaknya, rumah dan lahan pertanian yang ada di pinggir sungai tersebut terancam terjun ke sungai/ 
penjabat sementara (pjs) kepala desa nangai tayau, ferry amandika membenarkan peristiwa ambruknya pelapis tebing di saluran sungai air kotok tersebut. 
ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada hari minggu, 21 april 2024 sekitar pukul 15.00 wib.
“ambruknya pelapis pada saat hujan sedang turun cukup deras,” ujarnya,  minggu 21 april 2024.
lanjut ferry, ambruknya pelapis tebing atau pelapis sungai sendiri sempat terekam video amatir masyarakat. diawali dengan bunyi suara dan pergeseran pelapis serta selanjutnya langsung ambruk yang mengeluarkan suara dentuman cukup keras.
“ambruknya pelapis sendiri panjangnya lebih kurang 50 meter,” ucapnya.
baca juga:puluhan rumah terendam banjir, ini yang dilakukan tim bpbd kota bengkulu 
baca juga:hari ini, guru wajib masuk, kepala dinas pendidikan kota bengkulu lakukan sidak ke sekolah
masih menurut ferry, atas peristiwa ini sudah dilaporkan pihakny ake opd terkait dalam hal ini dinas pekerjaan umum penataan ruang dan perhubungan (dinas pupr-hub) lebong yang jug alangsung meninjau lokasi ambruknya pelapis tebing.
“dari pihak pu sudah meninjau langsung,” jelasnya.
akan tetapi, lanjut ferry, dari pihak dinas pupr-hub lebong belum bisa memastikan untuk perbaikan pelapis tebing di tahun 2024 ini, karena keterbatasan anggaran. akan tetapi nanti akan ditindaklanjuti secepatnya apakah dipasang pasir didalam karung atau ditutup dengan bambu.
“masih akan dirundingkan lagi katanya,” tuturnya.
namun, ia berharap kerusakan tersebut bisa cepat ditindaklanjuti. karena jika tidak, tanah yang pelapisnya ambruk akan abrasi, kemudian tembok patahan yang saat ini tidak ambruk, suatu saat juga akan mabruk karena air aliran sungai akan masuk ke sisi tembok.
“akan lebih panjang lagi kerusakan jika tidak ditindaklanjuti,” ujarnya.
selain itu lanjut ferry, ambruknya pelapis sendiri tepat di lahan pertanian serta juga dekat dengan perumahan masyarakat. 
oleh karena itulah, jika abrasi maka air akan masuk ke dalam lahan pertanian serta masuk ke dalam perumahan warga. karena pelapis selama ini menahan masuknya air ke lahan pertanian dan perumahan warga.
“apalagi saat ini hujan sering turun dengan deras dan aliran air juga sangat tinggi dan itu sangat mengancam,” tutupnya.(614)