Galian Spam Kobema Buat Resah Pengguna Jalan
JEFRYY/BE Galian Spam Kobema yang meresahkan warga dan pengguna jalan, diduga pekerjaan penimbunan asal-asalan.--
Harianbengkuluekspress.id - Pekerjaan galian Sistem Penyediaan Air Minum, Kobema di sepanjang jalan, mulai dari Sukarami Kota Bengkulu hingga Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, satu minggu terakhir meresahkan warga atau pengguna jalan.
Pasalnya, timbunan galian tidaklah padat, sehingga setiap kendaraan yang parkir menggunakan badan jalan terjerumus termasuk mengalami kecelakaan dikarenakan tanah galian bertaburan di badan jalan lintas Bengkulu - Seluma.
Seperti kejadian kemarin, 5 Juni 2024 di Kelurahan Babatan Kecamatan Sukaraja, masyarakat sudah mengeluhkan timbunan tersebut karena banyak mobil yang sudah masuk ke dalam timbunan bekas galian walaupun sudah ditutup dengan menggunakan semen.
“Walau sudah dicor dengan semen, tetap saja galian pipa ini melunak. Dikarenakan timbunan yang tidak padat dan pekerjaan asal-asalan oleh rekanan,” sampai warga Babatan, Zainudin.
BACA JUGA:Gaji 13 Cair, OPD segera Ajukan SPM
BACA JUGA:3.700 ASN Seluma Terima Gaji 13, segini Anggarannya
Diterangkan, bahwa kondisi saat ini jalan sudah mengalami keretakan dipinggir aspal jalan lintas dan juga sudah ada mobil yang tertanam di siring galian pipa air bersih yang sudah ditimbun. Masyarakat meminta pemerintah ataupun pihak terkait menindaklanjuti hal tersebut karena sudah banyak mobil yang sudah tergerus kedalam lubang walau sudah ditimbun.
"PDAM harus bertanggung jawab, siapapun yang mengerjakan proyek ini harus tanggung jawab, karena kami masyarakat sudah resah karena sudah banyak mobil yang sudah terbenam, kini pinggir jalan lintas sudah banyak alami kerusakan, pastinya kami akan laporkan hal ini," sampai Zainudin (Ndeng), kemarin.
Dilanjutkannya, bahwa masyarakat akan melaporkan hal ini ke Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE dan ke Polres Seluma, karena pembangunan tersebut sudah banyak alami kecelekaan.
Dikatakannya bahwa bukan hanya Babatan beberapa desa tetangga seperti Jenggalu dan Cahaya Negeri sudah mengeluh dengan adanya pembangunan ini karena tidak mementingkan keseleamatan masyarakat.
BACA JUGA: Pemulihan Listrik Masih Dilakukan, Ini Penyebab Pemadaman
"Timbunan galian pastinya tidak padat, debu-debu tanah galian juga meresahkan. Setidaknya usai bekerja dibersihkan juga, bukan melanjutkan pekerjaan lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak pelaksana pekerjaan yang tengah bekerja saat dikonfirmasi justru menghindar, dengan alasan mereka hanya bekerja.
“Kami hanya bekerja bang, konfirmasi langsung k pimpinan bang dan kebetulan hari ini lagi mobile ke lokasi lain,” sambung pria pengatur lalu lintas yang enggan menyampaikan namanya. (Jefrianto)