Sejarah Baru, Perubahan Besar di Perekonomian Bengkulu, Mukomuko Masuk Perhitungan IHK
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE MAP-Endi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id-Kabupaten Mukomuko mencatat sejarah baru pada tahun 2024 dengan resmi masuk ke dalam daftar perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK).
Langkah ini menjadikan Mukomuko sebagai salah satu daerah kunci dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bengkulu, yang sebelumnya hanya dipegang oleh Kota Bengkulu.
Masuknya Mukomuko ke dalam perhitungan IHK diharapkan dapat membawa perubahan besar dalam perekonomian daerah ini dan mempengaruhi stabilitas harga barang dan jasa yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE MAP, mengonfirmasi kabar baik ini dengan penuh antusias.
BACA JUGA:Beli Mobil Honda Brio, Ada Promo Diskon Hingga Rp 15 Juta, Ayo Buruan
BACA JUGA:Rekrutmen CPNS 2024 Segera Dibuka, Ini 10 Formasi Bisa Dilamar semua Jurusan, Bersiaplah!
"Ada dua daerah di Bengkulu ini yang masuk ke dalam perhitungan IHK, yaitu Kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko dari 10 kabupaten yang ada. Daerah kita ini juga termasuk daerah termakmur di Provinsi Bengkulu, sebab harga-harga di Mukomuko ini juga terbilang cukup tinggi dibandingkan daerah lain,” ungkap Nurdiana.
Nurdiana menegaskan bahwa penetapan harga komoditas atau IHK dijadikan sebagai indikator utama dalam mengukur dan menurunkan inflasi.
"Harga sembilan bahan pokok di Mukomuko masih mengalami kenaikan. Sebelum lebaran Idul Adha 2024 lalu, harga cabai, bawang merah, bawang putih, dan lainnya mencapai angka Rp 80 ribu per kg,” ujar Nurdiana ketika dikonfirmasi, Rabu (26/6/2024).
Kenaikan harga ini sangat mempengaruhi inflasi di Mukomuko karena daerah ini tidak memproduksi cabai dan bawang sendiri, sehingga harus mengimpor dari kabupaten tetangga seperti Kerinci dan telur dari Payakumbuh.
"Kenaikan harga ini sangat mempengaruhi inflasi saat ini. Kenapa harga di Mukomuko naik, karena kita tidak ada produksi cabai dan bawang di sini. Kita masih impor di kabupaten tetangga, Kerinci dan telur dari Payakumbuh,” tambah Nurdiana.
Untuk mengatasi masalah inflasi ini, Nurdiana menyoroti langkah-langkah strategis yang diambil Pemkab Mukomuko. Salah satunya adalah mengadakan pasar murah di beberapa titik di Mukomuko.
BACA JUGA:1 Juli, PT Taspen Transfer 3 Tunjangan untuk Pensiunan PNS, Lakukan Ini Agar Cair Tepat Waktu
BACA JUGA:Minum Kopi Tanpa Gula, Ini Khasiatnya Bagi Kesehatan