Inflasi Masih Terkendali, Ini Langkah Pemprov Bengkulu Mengendalikannya
RIO/BE Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, SSos MKes didampingi Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal SE pada press release data inflasi di Bengkulu, Kamis 1 Agustus 2024.--
Harianbengkuluekspress.id - Tingkat inflasi di Provinsi Bengkulu pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,31 persen (yoy). Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 mencapai 3,23 persen (yoy). Meskipun inflasi relatif terkendali, pemerintah daerah tetap waspada dan berupaya menjaga stabilitas harga serta pasokan komoditas pangan, terutama selama musim kemarau.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, SSos MKes mengungkapkan, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mengendalikan inflasi di Bengkulu adalah dengan membangun gudang penampungan komoditas pangan di beberapa kabupaten yang memiliki jarak transportasi lebih dari 4 jam. Gudang tersebut nantinya menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan, seperti beras, cabai, minyak goreng, dan lainnya.
"Kita bangun gudang penampungan yang bisa menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan, terutama di musim kemarau tahun ini," ujar Isnan, Kamis 1 Agustus 2024.
Pembangunan gudang penampungan tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, sebab kelompok sektor makanan, minuman, dan tembakau selalu menjadi penyumbang terbesar inflasi di Bengkulu. Bahkan pada Juli 2024, kontribusi kelompok ini ke angka inflasi Bengkulu mencapai 1,21 persen dengan komoditas beras dan rokok kretek yang menjadi kontributor utama.
BACA JUGA: 'Jemput Bola' Vaksinasi Polio, Ini Target Dinas Kesehatan Kota Bengkulu
BACA JUGA:All New Mitsubishi Triton Semakin Tangguh, Harganya Mulai Rp 301 Jutaan
"Beras dan rokok masih menjadi dua komoditas yang sangat mempengaruhi angka inflasi di wilayah kita," tambah Isnan.
Namun demikian, bukan hanya sektor pangan yang memberikan sumbangan terhadap inflasi Bengkulu. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal menjelaskan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,29 persen pada bulan Juli 2024.
"Pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang utama di sektor ini dengan andil sebesar 0,19 persen," jelas Win.
Kemudian kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran juga memberikan andil yang cukup signifikan terhadap inflasi Bengkulu. Dimana pada bulan Juli 2024 lalu, kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,25 persen (yoy).
BACA JUGA:Pengiriman BBM Terhambat, Stok Aman, Ini Penjelasan Sales Area Manager Retail PT Pertamina Bengkulu
"Pada kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran, komoditas ayam goreng dan nasi dengan lauk masing-masing menyumbang 0,05 persen terhadap inflasi disektor ini," ujar Win.
Terakhir, Win mengaku, BPS Provinsi Bengkulu terus memantau perkembangan inflasi dan memberikan rekomendasi data yang akurat dan analisis yang tepat kepada pemerintah daerah untuk langkah-langkah lanjutan dalam pengendalian inflasi di Bengkulu.
"Data yang akurat dan analisis yang tepat sangat penting untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat," tutup Win. (Rewa Yoke)