Marak Pernikahan Dini di Seluma, Penyebabnya Karena Hamil Duluan, Terbanyak dari 2 Kecamatan Ini
Kepala DP3APPKB Kabupaten Seluma, Rosdiana S.Sos-Jefri/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id-Angka pernikahan dini di Kabupaten Seluma terus terjadi, bahkan sampai dengan awal Agustus 2024 sudah tercatat sebanyak 80 kasus.
Sekalipun demikian, kasus ini turun dari tahun 2023 yang mencapai 130 orang per Agustus. Bahkan angka kelahiran ini juga salah satu rentan mengidap Stunting.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala DP3APPKB Kabupaten Seluma, Rosdiana S.Sos. Dikatakannya, untuk kasus pernikahan dini di Kabupaten Seluma kebanyakan terjadi pada wanita.
Kebanyakan sudah mengalami kehamilan, dan juga data sampai kepada pihaknya sudah dari surat keterangan Puskesmas setempat.
BACA JUGA:Mobil Agya Alami Laka Tunggal, 1 Kades di Kaur Meninggal, 2 Kades Luka-luka, Begini Kejadianya
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini, Senin 5 Agustus 2024, Menguat 46 Poin Terhadap Dolar AS
" Sudah hamil kebanyakan yang terjadi pernikahan usia dini, dan juga untuk wanita masih banyak yang duduk di bangku sekolah. Didominasi dari Kecamatan SA dan SAM, sampai saat ini sudah mencapai total 80 kasus keseluruhan, dan sekitar 20 kasus dari SA/SAM. Yang saat ini menjadi perhatian kebanyakan anak dibawah umur yang menikah diusia dini didominasi wanita"tegasnya.
Dijelaskan, angka pernikahan dini ini didominasi dari wilayah Kecamatan Semidang Alas (SA) dan Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) sudah mencapai 20 kasus.
Untuk itu, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi di sekolah dan juga ditengah masyarakat, untuk memberikan pemahaman bahwa pernikahan dini sebenarnya banyak efek negatif. Namun Langkah saat ini baru dilakukan sosialisasi belum tahu untuk kedepannya.
" Ke Sekolah dan ke masyarakat kita terus gencar melakukan sosialisasi, untuk menekan turunnya angka pernikahan dini di Kabupaten Seluma" jelasnya.
Walaupun angka pernikahan dini di Kabupaten Seluma per awal Agustus ini mencapai angka 80 kasus, pihaknya terus melakukan berbagai cara agar pernikahan dini di Seluma jadi menurun.
"Yang jelas faktor pernikahan dini ini sangat banyak, salah satunya Ekonomi dan bimbingan orang tua. Salah satu pengaruh yang sangat bahaya adalah penggunaan handphone" lanjutnya.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024, Gregoria Pastikan Medali Pertama untuk Indonesia
BACA JUGA:Update Harga Emas, Senin 5 Agustus 2024, Produksi Antam dan UBS di Pegadaian