Menjaga Kekayaan Budaya, Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, Dr drh Hj Dewi Coryati MSi Gelar BISA FEST
Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati saat membuka Bisa Fest di salah satu hotel di Kota Curup, Senin 19 Agustus 2024-Ary/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Dalam upaya menjaga kekayaan budaya yang ada Provinsi Bengkulu khususnya di Kabupaten Rejang Lebong.
Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, Hj Dr drh Hj Dewi Coryati MSi kembali menggelar Bisa Fest di Kabupaten Rejang Lebong.
"Kegiatan ini adalah salah satu bentuk komitmen bersama kita bersama Kemenparekraf untuk tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan seni budaya tradisional menjadi lebih relevan dan dinamis, sesuai dengan perkembangan zaman," sampai Dewi Coryati.
Dijelaskan Dewi Coryati, dalam kegiatan yang bertajuk ekspresi tari tradisional Bengkulu tersebut diikuti oleh 6 sanggar tari yang berasal dari Kabupaten Rejang Lebong.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Diberi Pertolongan Saat Ada Kecurangan
BACA JUGA:Kades dan Perangkatnya di Seluma Full Senyum, Ada Rp 13 M untuk Penghasilan Tetap
Dalam kesempatan tersebut, para peserta menampaikan berbagai ekspresi tari kreasi yang berasal dari akar budaya Bengkulu.
Menurut Dewi Coryati, tarian-tarian yang ditampilkan tidak hanya memelihara nilai-nilai tradisional, tetapi juga membawa inovasi yang mencerminkan semangat zaman dan kreativitas tanpa batas.
"Inilah wujud dari kecintaan para seniman kita terhadap warisan budaya, yang mereka kemas dengan sentuhan modern tanpa kehilangan esensi dari jati diri budaya kita," kata Dewi Coryati.
Lebih lanjut Dewi Coryati menjelaskan, seni tari kreasi adalah jembatan yang menghubungkan antara tradisi dan modernitas.
Melalui tari kreasi, dapat menunjukkan bahwa budaya tradisional memiliki kemampuan untuk terus hidup dan berkembang, memberikan warna dan kontribusi yang berarti bagi kebudayaan nasional.
BACA JUGA:BSI ROCK Jaring Talenta Terbaik Indonesia di Kampus IPB
BACA JUGA:HUT RI ke-79, Digelar Pawai Pembangunan, Polsek Ketahun Lakukan Pengamanan
"Ini adalah salah satu bentuk pelestarian budaya yang dinamis, di mana generasi muda dapat mengekspresikan identitasnya tanpa harus kehilangan akar budayanya," tambah Dewi Coryati.