Sosok Inspiratif, Manda (34), Sarjana Pendidikan Sukses Geluti Usaha Geprek

Reporter: Resti, Mg4 |

Editor: Asrianto |

Minggu , 25 Aug 2024 - 11:00

Lokasi Kabisha Kuliner beralamat di Kelurahan Kandang Limun,Unib Belakang.-Resti, MG4/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id-Banyak jalan menuju roma, pepatah tersebut sudah banyak terbukti. Banyak orang yang sukses dengan usaha bukan dari latar belakang pendidikannya.

Seperti yang dilakukan oleh Manda (34) , warga Kelurahan Kandang Limun, Unib Belakang, Kota Bengkulu.

Manda merupakan seorang lulusan Sarjana Pendidikan dari Universitas Bengkulu (Unib).

Dengan latar belakang sarjana pendidikan alih-alih menjadi guru, Manda sukses berjualan geprek di kawasan Unib Belakang, tepatnya di Jln, Pematang Said, Gang 3 setelah Masjid Al-Ikhlas.

“Awalnya setelah lulus kuliah sempat bingung mau kerja apa, saya sempat mencoba jadi guru honorer tapi saat itu saya merasa gajinya belum cukup untuk membiayai kebutuhan, dengan modal pas-pasan akhirnya coba buka usaha sendiri, “ ujar Manda kepada BE.

Diceritakan Manda, ketika dirinya resmi menjadi lulusan sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia pada 2012 lalu, ia kesulitan mencari lowongan pekerjaan.

Ia sempat berpikir untuk menjadi guru honorer, namun gaji honorer ketika itu terbilang kecil. Akhirnya Manda memutuskan tidak melanjutkan mimpinya menjadi guru saat itu.

Bermodal pas-pasan, ia mencoba membuka usaha sendiri. Manda memutuskan membuka usaha ayam geprek.

Manda memilih usaha ini, karena menurutnya, ayam geprek menjadi salah satu makanan yang banyak diburu mahasiswa, praktis dengan harga terjangkau.

“Karena saya tinggal di lingkungan mahasiswa, mereka pasti mencari makanan yang praktis dan enak. Usaha ayam geprek menjadi pilihan yang tepat, selain itu karena usaha sendiri saya masih bisa mengurus anak dan suami, “ ungkapnya.

Akhirnya ibu dua anak ini memulai usaha ayam gepreknya sejak 2016 dengan nama Kabisha Kuliner nama ini diambil dari nama kos-kosan yang ia miliki.

Sebelum memulai usaha ini ia pernah memiliki usaha depot galon dan konter Handphone namun tidak bertahan lama akhirnya Manda mencoba berjualan geprek.

sosok inspiratif, manda (34), sarjana pendidikan sukses geluti usaha geprek                            harianbengkuluekspress.id-banyak jalan menuju roma, pepatah tersebut sudah banyak terbukti. banyak orang yang sukses dengan usaha bukan dari latar belakang pendidikannya.
seperti yang dilakukan oleh manda (34) , warga kelurahan kandang limun, unib belakang, kota bengkulu.
manda merupakan seorang lulusan sarjana pendidikan dari universitas bengkulu (unib).
dengan latar belakang sarjana pendidikan alih-alih menjadi guru, manda sukses berjualan geprek di kawasan unib belakang, tepatnya di jln, pematang said, gang 3 setelah masjid al-ikhlas.
baca juga:disengat ubur-ubur beracun, 8 muda-mudi dilarikan ke rumah sakit, waspada saat mandi di pantai ini
baca juga:update harga emas, minggu 25 agustus 2024, produksi antam dan ubs di pegadaian
“awalnya setelah lulus kuliah sempat bingung mau kerja apa, saya sempat mencoba jadi guru honorer tapi saat itu saya merasa gajinya belum cukup untuk membiayai kebutuhan, dengan modal pas-pasan akhirnya coba buka usaha sendiri, “ ujar manda kepada be.
diceritakan manda, ketika dirinya resmi menjadi lulusan sarjana pendidikan bahasa indonesia pada 2012 lalu,  ia kesulitan mencari lowongan pekerjaan.
ia sempat berpikir untuk menjadi guru honorer, namun gaji honorer ketika itu terbilang kecil. akhirnya manda memutuskan tidak melanjutkan mimpinya menjadi guru saat itu.
bermodal pas-pasan, ia mencoba membuka usaha sendiri. manda memutuskan membuka usaha ayam geprek.
manda memilih usaha ini, karena menurutnya, ayam geprek menjadi salah satu makanan yang banyak diburu mahasiswa, praktis dengan harga terjangkau.
“karena saya tinggal di lingkungan mahasiswa, mereka pasti mencari makanan yang praktis dan enak. usaha ayam geprek menjadi pilihan yang tepat, selain itu karena usaha sendiri saya masih bisa mengurus anak dan suami, “ ungkapnya.
akhirnya ibu dua anak ini memulai usaha ayam gepreknya sejak 2016 dengan nama kabisha kuliner nama ini diambil dari nama kos-kosan yang ia miliki.
sebelum memulai usaha ini ia pernah memiliki usaha depot galon dan konter handphone namun tidak bertahan lama akhirnya manda mencoba berjualan geprek.
baca juga:fim bersama komunitas dan kelompok tani olah bahan organik jadi pupuk kompos, ini harapannya
baca juga:prediksi bmkg, daerah yang alami hujan deras hari ini, minggu 25 agustus 2024, berikut daftarnya
menu ayam geprek banyak menjadi pilihan pelanggan dengan ciri khas urap yang ditambahkan sebagai sayur, tak lupa tempe, tahu dan timun sebagai pelengkap.
dengan aroma sambal geprek menggugah selera yang manda  produksi sendiri, menjadi menu paling digemari
harga geprek yang dijual manda tidak berbeda dengan geprek pada umumnya 10 ribu per porsi gratis es teh. 
menempati ruko (rumah toko) kecil bersama suami ia mulai menjual geprek di sekitar kawasan unib belakang.  manda dibantu sang suami awalnya hanya menempati ruko kecil milik mertuanya.
melihat banyaknya minat pembeli ia akhirnya menyewa tempat yang lebih luas lokasi  tidak jauh dari rumah mertuanya di dekat masjid al-ikhlas,
lokasi terbarunya ini hanya berjarak beberapa meter dari lokasi awal.
disamping itu ia juga menambah daftar menu seperti gulai ayam, nasi uduk, nasi ayam bakar, ikan bakar serta ayam bakar padang.
menu ini dijual dengan harga beragam mulai dari 5 ribu hingga 12 per porsi “kita tambah daftar menu tadinya hanya ayam geprek saja kalau sekarang berbagai menu gulai ada,” tuturnya 
manda membeli stok bahan jualan melalui tukang sayur langganan yang langsung mengantarkan bahan ke rukonya.
agar menu yang disediakan manda terlengkapi ia mulai memasak sejak pukul 03.00 wib dinihari.
setelah semua menu tersedia pukul 06.00 wib pagi manda mulai membuka rukonya tutup hingga 22.00 wib.
“masaknya dari pukul 3 pagi biar bahannya tetap segar sayurnya di antar langsung dengan langganan jadi tidak perlu repot ke pasar lagi, saya awalnya coba-coba resep di internet nanya sama teman yang punya usaha rumah makan juga,” imbuhnya.
manda tidak memiliki latar belakang memasak ia hanya melihat resep dari internet ternyata masakan yang ia buat membawanya pada kesuksesan.
baca juga:selain rendam rumah, hujan lebat juga sebabkan tanah longsor, kodim 0408 bsk gerak cepat evakuasi material
baca juga:hujan lebat, desa batu kuning terendam banjir, ini dampaknya
keuntungan yang ia dapatkan dari berjualan geprek berkisar 2 juta per hari. pada awal berjualan manda sempat merasa ragu jualannya tidak laku,
namun diluar dugaan semua berjalan lancar berkat doa dan usahanya. ia mengaku sempat tutup selama pandemi covid hingga ditipu oleh karyawan 
“waktu ada virus corona itu saya tutup lama modal sempat habis, setelah itu saya tetap mencoba bertahan dengan usaha ini. alhamdulillah masih ada rezeki,” pungkasnya. 
ia berharap usaha ini tetap berjalan dan dapat terus berkembang dengan cita rasa yang tak berubah. (mg4)