Kepala BI Imbau Gunakan QRIS, Permudah Transaksi Non Tunai

Dok/BE Masyarakat menggunakan QRIS saat bertransaksi.--

Harianbengkuluekspress.id - Masyarakat di Provinsi Bengkulu didorong beralih ketransaksi non tunai dengan memanfaatkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Sebab, layanan ini memudahkan mereka melakukan transaksi non tunai. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana, menyoroti peran krusial QRIS sebagai kebutuhan mendesak dalam transaksi non tunai.

Dalam pernyataannya, ia menekankan dan mengimbau masyarakat sebagai salah satu pilar ekonomi utama di daerah ini seharusnya aktif memanfaatkan layanan QRIS guna mendukung efisiensi transaksi.

"Masyarakat sebagai salah satu pilar ekonomi utama di daerah ini, seharusnya aktif memanfaatkan layanan QRIS guna mendukung efisiensi transaksi," kata Wahyu, Selasa 24 September 2024 kepada BE.

Penerapan QRIS tidak hanya sekadar tren, melainkan strategi untuk mempercepat adopsi transaksi digital di masyarakat. Hal ini sejalan dengan transformasi ekonomi menuju era cashless society yang semakin mendominasi. 

BACA JUGA:Bapenda Perpanjang Masa Pembayaran PBB, Ini Dia Batas Waktunya

BACA JUGA:Igor Ketua, Bambang Waka I dan Ansori Waka II , Ini Waktu Pengukuhannya

"QRIS bukan hanya sebagai inovasi, tetapi sebagai solusi konkret untuk memudahkan transaksi pembayaran sehari-hari," kata Wahyu.

Mengingat pertumbuhan pengguna baru QRIS yang signifikan, Pemerintah Provinsi Bengkulu turut memberikan dukungan dan edukasi kepada masyarakat. Mereka mengadakan pelatihan dan workshop yang dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan QRIS.

"Kami terus memberikan dukungan dan edukasi kepada petani sawit dengan mengadakan pelatihan dan workshop agar mereka semakin paham manfaat QRIS," ujar Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri.

Dalam upaya mendukung masyarakat, beberapa bank swasta di Bengkulu telah meluncurkan program insentif khusus bagi pengguna QRIS. Program ini dirancang untuk mendorong lebih banyak masyarakat untuk mengadopsi teknologi ini, dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam kegiatan ekonomi mereka.

BACA JUGA:Polres Gelar Deklarasi Pilkada Dama, Ini Tujuannya

"Kami juga sudah mendorong masyarakat untuk mengadopsi teknologi ini, dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam kegiatan ekonomi mereka," ujar Kacab BRI Bengkulu, Tunjung Yudho Wahono.

Kendati demikian, masih ada beberapa hambatan yang dihadapi petani sawit dalam mengadopsi QRIS. Beberapa di antaranya adalah kurangnya sarana pendukung, minimnya pemahaman tentang teknologi, dan tantangan konektivitas di beberapa wilayah.

"Kami berharap pihak terkait terus berupaya menanggulangi kendala ini agar masyarakat dapat merasakan manfaat positif dari penggunaan QRIS," tutupnya. (Rewa Yoke)

Tag
Share