Waspada Ancaman DBD, Ini Imbauan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Redhwan Arif--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu memberikan peringatan serius kepada masyarakat terkait ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjelang perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit, khususnya diakhir tahun.

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moh Redhwan Arif SSos MPH menegaskan saat diwawancara BE, Selasa, 2 Oktober 2024,"Dalam suasana yang masih panas dengan adanya hujan, kami mewanti-wanti masyarakat agar menjaga kesehatan mereka, terutama dalam menghadapi risiko batuk, pilek, dan DBD." 

Dalam upaya menghadapi potensi masalah DBD, Redhwan menyatakan kekhawatiran dan mengadakan rapat dengan seluruh jajaran di kantor Dinkes Provinsi Bengkulu. Tujuan rapat tersebut adalah untuk mengantisipasi lonjakan kasus penyakit, terutama DBD, dengan belajar dari pengalaman sebelumnya.

"Siklus pergantian musim dari panas ke hujan menjadi momen di mana nyamuk Aedes aegypti berkembang, meningkatkan risiko penularan DBD pada warga. Oleh karena itu, perlu tindakan preventif yang efektif," tambahnya.

BACA JUGA:Logistik Pilkada Mulai Dikemas, KPU Lakukan Ini

BACA JUGA:Anggaran BPJS Gratis Diusulkan Rp 18 Miliar, Ini Keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu

Ia menekankan bahwa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan solusi efektif untuk mencegah penyebaran DBD di daerah ini. Ia mendorong partisipasi aktif warga dalam PSN di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

"Kami ajak masyarakat melakukan PSN untuk mencegah DBD di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing," ujarnya.

Ia mengaku, akan terus mengedukasi masyarakat tentang pengenalan gejala DBD dan tindakan pencegahan yang dapat mereka ambil. Pihaknya juga sedang menjalankan program pengendalian nyamuk untuk mengurangi risiko penularan penyakit ini.

"Dalam situasi yang semakin mengkhawatirkan ini, kami bersama tenaga medis dan komunitas masyarakat menjadi kunci untuk melawan ancaman DBD. Waspada terhadap penyakit ini adalah langkah pertama untuk melindungi kesehatan mereka dan masyarakat secara keseluruhan," pungkasnya. (Rewa Yoke)

 

 

Tag
Share