Optimalkan TPBIS, Ini yang Dilakukan DKP Provinsi Bengkulu
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi MPd berfoto bersama pada Pertemuan Pemangku Kepentingan Tingkat Provinsi di Hotel Mercure di Kota Bengkulu, Rabu 2 Oktober 2024.-Yetti/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Sebagai upaya mengoptimalkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang menjadi prioritas nasional di Provinsi Bengkulu.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar Pertemuan Pemangku Kepentingan Tingkat Provinsi di Hotel Mercure di Kota Bengkulu.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi MPd menyampaikan, apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Perpusnas RI.
Sehingga pihaknya bisa membahas dan mengevaluasi untuk mengoptimalkan program TPBIS di Bengkulu.
BACA JUGA:DPK Optimalkan Transformasi Perpustakaan, Tingkatkan Kualitas dan Kuntitas Perpustakaan
BACA JUGA: 2.500 Siswa UKBI Massal, Ini Tujuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu
"Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional RI. Acara ini luar biasa. Pertemuan ini membahas dan mengoptimalkan program besar tentang perpustakaan berbasis inklusi sosial yang setiap tahun kami evaluasi," ujar Meri, Rabu 2 Oktober 2024.
Ia menambahkan, Bengkulu telah mereplikasi program TPBIS dengan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga berkomitmen untuk memperluas cakupan program ini ke lebih banyak desa dan kelurahan.
"Tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas perpustakaan terus kami tingkatkan, terutama dalam pemanfaatan dana desa. Perpustakaan harus mampu memberikan dampak nyata kepada masyarakat desa," lanjutnya.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan Bengkulu dapat menjadi contoh bagi provinsi lainnya dalam melaksanakan TPBIS secara berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan perpustakaan yang inklusif dan memberdayakan.
"Penting bagi kita untuk terus menjaga keberlanjutan program ini, karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat, terutama di pedesaan," tutup Meri.
Pustakawan Ahli Utama dari Perpusnas, Deni Kurniadi MHum, turut hadir dan memberikan penjelasan terkait pentingnya program TPBIS.