Lada Hitam Bengkulu Laku Keras di Luar Negeri
Kepala Balai Karantina Bengkulu, Aris Hadiyono SP foto bersama perwakilan PT Niyara Arsa Danadyaksa beberapa waktu lalu.-IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Produksi tahunan lada hitam asal Bengkulu mencapai 2.576 ton. Hal ini membuka peluang besar untuk mendukung komoditas unggulan ini ke pasar internasional, terutama ke negara-negara seperti Dubai yang memiliki permintaan tinggi.
Kepala Balai Karantina Bengkulu, Aris Hadiyono SP mengatakan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan ekspor lada hitam dari Bengkulu. Sebab permintaan terhadap komoditas ini cukup tinggi di pasar internasional.
"Kami ingin memaksimalkan ekspor lada hitam Bengkulu yang memiliki kualitas sangat baik. Salah satu pasar potensial adalah Dubai, yang selama ini dikenal memiliki permintaan yang signifikan terhadap komoditas ini," ujar Aris, Minggu, 6 Oktober 2024.
Belum lama ini, Balai Karantina Bengkulu menerima kunjungan dari PT Niyara Arsa Danadyaksa, sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi lada hitam.
BACA JUGA:Warga Antusias Manfaatkan Pelayanan SIM Keliling, Ini Kelebihannya
BACA JUGA: Penerima PIP Tak Wajib Diberikan Sertifikat
Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur ekspor lada hitam, serta memastikan komoditas tersebut dapat memenuhi standar internasional.
"PT Niyara Arsa Danadyaksa adalah salah satu mitra kami yang memiliki komitmen besar dalam mengembangkan pasar ekspor lada hitam. Mereka membeli lada dari petani lokal, lalu mengolahnya menjadi produk siap jual yang kemudian dipasarkan," tambah Aris.
Lada hitam asal Bengkulu terkenal memiliki aroma dan rasa yang khas, yang membuatnya diminati oleh pasar internasional. Menurut Aris, kualitas inilah yang menjadi keunggulan komoditas tersebut dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen luar negeri.
"Kualitas lada Bengkulu ini khasa sehingga itu menjadi daya tarik bagi konsumen luar negeri," tuturnya.
Ke depan, Balai Karantina Bengkulu berencana untuk terus melakukan pendampingan terhadap para petani lada, agar produksi lada hitam di Bengkulu tidak hanya terjaga kualitasnya, tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional. Upaya ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah.
"Jika produksi dan ekspor lada hitam dapat ditingkatkan, maka kita akan melihat dampak positif bagi petani lokal dan pertumbuhan ekonomi daerah," tutup Aris.
PT Niyara Arsa Danadyaksa sendiri telah aktif melakukan ekspansi pasar, termasuk ke Dubai yang selama ini menjadi salah satu konsumen lada hitam terbesar. Perusahaan tersebut mengapresiasi langkah Balai Karantina dalam memfasilitasi proses ekspor, yang menurut mereka, sangat membantu mempercepat pengiriman komoditas.
"Kerja sama dengan Balai Karantina sangat penting bagi kami. Proses ekspor yang efisien dan sesuai standar internasional sangat krusial agar produk kami bisa diterima di pasar global," ungkap Ayu, perwakilan PT Niyara Arsa Danadyaksa.(999)