Sopir Diduga Dianiaya Oknum Timses Paslon Kada Ini
RENALD/BE Korban penganiayaan yang dilakukan salah satu oknum Timses Paslon Kada, Herianto (40)--
Harianbengkuluekspress.id - Salah seorang pengemudi mobil warga Padang Guci, Kabupaten Kaur, Herianto (40) mendatangi Polres Bengkulu Selatan (BS).
Kedatanganya tersebut untuk melaporkan tindakan penganiayaan yang dialaminya sekira pukul 09.00 WIB di Jalan Dua Jalur di dekat Sirkuit Padang Panjang, Kecamatan Kota Manna pada Jumat 18 Oktober 2024.
Herianto menuturkan pelaku penganiayaan adalah salah seorang tim sukses (Timses) salah satu Paslon Kada BS. Hal tersebut terlihat dari mobil Toyota Jazz berwarna biru dengan nopol BD 1017 BL yang ditempeli stiker foto dan nomor urut salah satu Paslon Kada BS tahun 2024.
"Awalnya saya memotong mobilnya dari arah Kota Manna menuju Kota Bengkulu dan dia juga sama dari arah Kota Manna menuju Kota Bengkulu," ujar Herianto saat ditemui BE di Polres BS.
BACA JUGA:Dualisme Pj Sekda Lebong, Usai Dilaporkan, Mahmud Jalan Terus
BACA JUGA:Satu Komando Menangkan Romer, Tokoh Presidium hingga Ibunda Rio Capella Pilih Nomor 2
Lebih lanjut, Herianto mengatakan saat menyalip mobil pelaku, ia merasa tidak melakukan kesalahan. Sebab ia menerangkan tidak ada benturan mobil yang diakibtakan dirinya saat menyalip mobil pelaku.
"Mungkin karena emosi saya potong. Karena saya tidak merasa salah, karena tidak menyenggol dan biasa saya menyalip," katanya.
Harianto mengatakan saat penganiayaan terjadi, pelaku tidak sendirian. Sebab pelaku dibantu oleh 2 orang rekannya yang ikut didalam mobil pelaku.
"Ada 3 orang. Yang mukul tadi orangnya besar, tinggi dan putih. Sedangkan yang dua orang lainnya sudah tua umurnya sekitar 65 tahun," katanya.
BACA JUGA: Ketua DPD RI atau Menteri? Sultan Belum Tentukan Sikap
Dijelaskan Herianto bahwa yang melakukan penganiayaan mengenakan baju putih dan badannya besar, serta putih. Sedangkan dua pelaku lainnya menarik kerah baju dan memegang korban hingga ada bagian dari baju korban mengalami rusak, serta terus memaksa korban tetap turun dari mobil. Herianto mengatakan dirinya mengalami tindakan pemukulan pada bagian pipi kanan.
"Disuruh turun, tapi saya dipeluk anak saya dan tidak menyuruh saya turun di dalam mobil. Saya tidak melakukan perlawanan," jelasnya.
Sambung Herianto pada saat kejadian itu ia tidak sendirian di dalam mobil yang dikendarainya. Sebab ada 5 orang penumpang lainnya yang menyaksikan tindak penganiayaan yang dialaminya tersebut.