Tim Penanganan Darurat Harimau Dibentuk, Ini Personelnya

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD BU, Erviana--

harianbengkuluekspress.id - Dalam upaya menindaklanjuti penanganan konflik harimau dengan masyarakat yang berada di  Kecamatan Pinang Raya dan Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara (BU).  Pemerintah Kabupaten BU melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membentuk tim Satgas penanganan konflik harimau dengan masyarakat setelah sebelumya dilakukan rapat koordinasi lintas sektor. Hal tersebut diakui langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD BU, Evi Fitriani melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Erviana, Selasa 22 Oktober 2024.

"Ya, dengan telah ditetapkannya status tanggap darurat tertentu terhadap konflik harimau dengan masyarakat yang berada di Kecamatan Pinang Raya dan Napal Putih, kita telah membentuk tim Satgas yang telah dimulai sejak 21 Oktober hingga 3 November 2024 mendatang," ujarnya.

Ditambahkannya, bahwa dalam pembentukan tim Satgas ini yang berisikan Anggota dari pihak BKSDA Provinsi Bengkulu, Polhut, TNI/Polri serta pihak pemerintah. Kemudian juga telah dibuat posko yang berada di Kecamatan Pinang Raya dan Napal Putih serta melakukan penambahan kerangkeng sebanyak 2 buah. Sehingga total kerangkeng atau perangkap harimau berjumlah 5 buah dan memasang kamera pengawas sebnayak 14 titik.

"Selain pembentukan tim, juga didirikan posko serta menambah 2 buah alat perangkap sehingga total perngakap saat ini berjumlah 5 buah dan memasang kamera pengawas di 14 titik," terangnya.

BACA JUGA:Buku Pintar Sappa Seroja Diluncurkan, Ini Keunggulannya

BACA JUGA:Komplotan Pencuri Mobil Lintas Provinsi Dibongkar, Segini Jumlah Tersangkanya

Lebih lanjut Erviana menuturkan, bahwa dalam pembentukan tim tersebut juga telah disepakati akan melakukan evakuasi hewan buas tersebut dengan cara ditembak bius. Tujuannya agar konflik antara hewan buas Harimau dengan masyarakat dapat segera teratasi. Karena hal ini juga terkait dengan pengamanan terhadap pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang.

"Kita harap dengan telah dibentuknya tim serta beberapa upaya lainnya ini, dapat segera mengatasi konflik hewan buas Harimau dengan masyarakat di wilayah Kabupaten BU," pungkasnya.(afrizal)

Tag
Share