Wabah Ngorok Meluas, Ratusan Ternak Mati di Kabupaten Ini

Indah Permatasari--

Harianbengkuluekspress.id - Wabah penyakit hewan ternak ngorok terus meluas di tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu. Yakni di Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kepahiang. Dalam dua bulan terakhir, tercatat sebanyak 865 ekor hewan ternak jenis sapi dan kerbau terinfeksi.  Bahkan, ratusan ternak mati.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh Indah Permatasari mengatakan, di Kabupaten Kaur menjadi daerah terparah dengan jumlah ternak yang terjangkit mencapai 764 ekor.

"Penyakit sapi ngorok ini tersebar di Kabupaten Kaur 764 ekor terdiri dari 550 ekor kerbau dan 214 ekor sapi," terang Indah, Jumat 25 Oktober 2024.

Dijelaskannya, untuk di Kabupaten Bengkulu Selatan terdapat 100 ekor hewan ternak. Seperti hewan ternak jenis sapi sebanyak 93 ekor dan 7 ekor hewan ternak jenis kerbau.

BACA JUGA:Keluarga Alian Tolak Diautopsi, Ini Alasannya

BACA JUGA:Puluhan Knalpot Brong Terjaring Zebra Nala

"Kalau di Kabupaten Kepahiang, hanya ditemukan 1 ekor hewan ternak jenis kerbau," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bengkulu drh Yeni Misra mengatakan, penyakit hewan ternak ngorok itu, merupakan penyakit endemik Bengkulu. Penyakit hewan ternak ngorok bisa disembuhkan. Tentunya, risiko kematiannya bisa ditekan bila dilakukan pengobatan segera secara tepat.

"Pemilik ternak tidak perlu panik berlebihan, karena penyakit ngorok diakibatkan bakteri yang bisa diobati," ujar Yeni.

Yeni mengatakan, penyakit hewan ternak ngorok bisa langsung dilakukan blokade penularan penyakit. Salah satunya dengan memberikan vaksin dan pengobatan pada sapi atau kerbau yang sakit.

"Penyakit hewan ternak ngorok, berbeda dengan penyakit Jembrana. Jadi nanti kalau pengobatannya tepat penanganannya maka kesembuhannya akan tinggi. Jadi tidak usah panik peternaknya," tuturnya.

BACA JUGA:Dewan Siap Berkerja dan Tepati Janji Politik, Setelah Ini Terbentuk

Yeni menjelaskan, penyakit ngorok ini penyebarannya memang bisa cepat. Karena penyakitnya itu sangat contagious atau menular. Namun jika satu ternak terkena dan langsung diobati  menggunakan vaksin  seluruh ternak di kandang itu, maka yang lainnya tidak akan menunjukkan gejala positif.

"Walaupun mungkin ditubuhnya ada terkandung bakteri," ujar Yeni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan