Sabet Juara 1 Lomba Pidato Tingkat Provinsi

IST/BE Mahasiswi UINFaS Bengkulu, Maiya Linda Sari yang berhasil menyabet juara 1 dalam lomba parade pidato bahasa Indonesia di tingkat provinsi.--

Harianbengkuluekspress.id - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFaS) Bengkulu, Maiya Linda Sari sukses meraih juara 1 dalam lomba parade Pidato Bahasa Indonesia tingkat Provinsi Bengkulu yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu.

Kompetisi tersebut merupakan bagian dari Selebrasi Krida Duta Bahasa atau sebuah ajang prestisius bagi para aktivis sekolah dan juga kampus yang bergerak di bidang literasi.

Di ajang ini mempertemukan persaingan ketat antara dua perguruan tinggi, yaitu Universitas Bengkulu dengan Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFaS) Bengkulu.

Sebelum meraih juara 1 di lomba parade pidato bahasa Indonesia tingkat Provinsi Bengkulu, Maiya mengikuti pembekalan intensif selama tiga bulan sejak tanggal 21 Agustus 2024 lalu, yang berlangsung dalam lima sesi secara langsung dan juga daring.

BACA JUGA:Pasien RSUD Keluhkan Kenyamanan, Ini Kata Direkturnya

BACA JUGA:Debat Paslon Digelar Dua Kali, Ini Waktu Pelaksanaannya

"Dalam pembekalan itu tentunya untuk yang pidato itu diajari bagaimana teknik menulis pidato yang baik dan benar, cara menarasikan, mendemonstrasikan pidato dan untuk tips serta trik untuk meraih juara 1 tentunya mengikuti selama tiga bulan pembekalan dengan serius dan sungguh-sungguh. Dan, sering-sering berlatih dengan melihat youtube," ucapnya, Minggu, 3 November 2024.

Dirinya menjelaskan, dalam lomba parade pidato ini ia mengangkat judul "Pentingnya Keseimbangan antara Ilmu dan Adab". Karena, ilmu tanpa adab tidak ada artinya, dan juga keseimbangan keduanya penting untuk mencapai kesuksesan.

"Hal yang sangat krusial untuk kita angkat, untuk kita bahas. Sebagai contoh saja di sekolah ketika kita tidak mempunyai adab dengan guru maka bagaimana pendidikan itu dapat dikatakan berhasil. Kemudian, juga naik ke link yang lebih besar, semakin banyaknya koruptor di Indonesia semakin banyaknya pejabat yang tidak memikirkan kepentingan rakyat. Hal itu yang membuat negara Indonesia hancur dan tidak akan bisa mengalami kemajuan seperti negara- negara maju lainnya," jelasnya.

BACA JUGA:Bawaslu Awasi Pelipatan Surat Suara, Lakukan Pengawasan Melekat

Mahasiswi semester lima di program studi Tadris Bahasa Inggris tersebut berharap, pencapaiannya di tingkat provinsi ini bisa menjadikan langkah awal menuju prestasi nasional bahkan internasional, khususnya di dalam mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ia juga ingin menginspirasi generasi muda untuk lebih bangga berbahasa Indonesia, terutama dalam konteks formal dan juga menekankan bahwa di setiap usaha pasti akan membuahkan hasil.

"Jangan pernah ragu untuk berkompetisi karena dengan cara tersebutlah kita bisa menunjukan dan mengetahui kemampuan kita seperti apa," pungkasnya. (Budhi)

Tag
Share