Dosen Poltekes Latih Perawatan Luka DM di Rejang Lebong, Begini Caranya
Kegiatan Pengabmas Dosen Poltekes Kemenkes Bengkulu Kampus B Curup tentang pelatihan perawatan luka modern.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id - Dalam upaya meningkatkan keterampilan perawatan luka khususnya luka diabetikum, dosen-dosen Politeknik Kesehatan Kementian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Bengkulu Kampus B Curup memberikan pelatihan kepada mahasiswa dan lulusannya.
Kegiatan pelatihan untuk perawatan luka pada penderita Diabetes Mellitus (DM) tersebut dilaksanakan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus B Curup, pada Kamis 5 September 2024 lalu dan dilaksanakan oleh lima orang dosen. Yaitu Yanti Sutriyanti MKep, Ns Sri Haryani MKep, Leli Mulyati MKep SP KMB dan Candra Buana MPH.
"Kegiatan Pengabmas yang kita laksanakan ini adalah meningkatkan keterampilan perawatan luka, khususnya perawatan luka diabetikum terhadap lulusan dan mahasiswa agar dapat menerapkan keterampilannya di masyarakat baik di tempat pelayanan maupun home care di rumah," terang Ns Sri Haryani MKep salah seorang dosen yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA: IDI BS akan Gelar Turnamen HUT HKN, Rebutkan Hadian Jutaan Rupiah
BACA JUGA:BPBD Normalisasi Aliran Sungai Musi di Rejang Lebong, Ini Lokasinya
Dijelaskan Sri, kegiatan tersebut diikuti oleh 25 orang yang merupakan mahasiswa dan lulusan program studi keperawatan Poltekes Kemenkes Kampus B Curup. Dalam kegiatan tersebut, selain hanya menerima materi dari para narasumber, para peserta langsung melakukan praktek. Sehingga keterampilan mereka dalam merawat luka pada penderita DM tersebut benar-benar terampil.
"Bahkan karena keterampilan yang mereka miliki dalam merawat luka pasca mengikuti kegiatan ini, para mahasiswa dan lulusan mendapatkan sertifikat perawatan luka dari organisasi PPNI Propinsi Bengkulu," tambah Sri.
Dalam kesempatan tersebut, Sri juga menjelaskan, bahwa DM merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya kenaikan kadar gula darah. DM jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya beberapa komplikasi salah satunya ulkus diabetikum.
Banyaknya kasus DM tahun 2023 sebanyak 1879 dengan kenaikan presentase dari tahun 2021 sebesar 65%. Dari angka kejadian DM tersebut ditemukan beberapa pasien yang mengalami komplikasi luka diabetikum di tempat pelayanan baik dipuskesmas maupun di rumah sakit. Luka diabetikum merupakan luka kronis yang perlu perawatan dengan waktu yang panjang oleh karena itu perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka.
"Atas dasar tersebut, kami dosen-dosen Poltekes Kemenkes Kampus B Curup melaksanakan kegiatan Pengabmas dengan tema meningkatkan kemandirian lulusan melalui pelatihan perawatan luka modern (home care) prodi D3 Keperawatan Curup dalam upaya perawatan luka diabetes pada penderita diabetes mellitus tahun 2024," demikian Sri.(ari/krn)