Pemkab Pasang Patok Batas Desa, Ini Langkah Pemkab Kepahiang Antisipasi Konflik di 105 Desa
Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayatullah Sjahid.--
Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan konflik perbatasan desa yang kerap terjadi. Langkahnya sebanyak 105 desa dipasangi patok batas desa. Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayatullah Sjahid mengatakan, pemasangan patok batas desa merupakan upaya penting untuk memberikan kejelasan terkait wilayah administrasi setiap desa. Sehingga bisa mencegah terjadinya konflik batas desa dimasa depan.
"Kami memastikan setiap desa memiliki patok perbatasan yang jelas, sehingga tidak ada lagi konflik yang muncul akibat ketidakjelasan batas desa," kata Hidayat, Sabtu 14 Desember 2024.
Sebelum memasang patok, Pemkab Kepahiang akan melakukan pemetaan dan menentukan titik batas desa yang akurat. Dalam proses ini, Pemkab melibatkan personel topografi dari Kodam II Sriwijaya TNI AD untuk memastikan hasil yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Keterlibatan TNI AD menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan bantuan personel topografi, penentuan titik batas desa akan lebih akurat dan sesuai dengan kondisi geografis di lapangan," ujar Hidayat.
BACA JUGA:Bantu Masyarakat, BRI Mukomuko Gelar Khitanan Massal
BACA JUGA:Pusat Studi Pesantren Akan Dibuka, Begini Reaksi Ketua Forum Rektor PTKIN se-Indonesia
Tahap awal program ini difokuskan pada 40 desa, sementara sisanya, sebanyak 64 desa, akan diselesaikan pada tahap berikutnya. Langkah bertahap ini dilakukan mengingat anggaran yang diperlukan untuk pemasangan patok cukup besar.
"Proses ini akan kami lakukan secara bertahap karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, kami optimis semua desa akan memiliki patok perbatasan dalam waktu dekat," ujar Hidayat.
Selain menghindari sengketa, program ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan tertib administrasi dan memperkuat pembangunan desa. Dengan batas wilayah yang jelas, setiap desa dapat lebih fokus dalam merencanakan program pembangunan tanpa khawatir akan konflik tapal batas.
"Kami berharap ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan tertib administrasi dan memperkuat pembangunan desa," tutupnya.
BACA JUGA:Pusat Studi Pesantren Akan Hadir Di PTKIN, Basnang : Targetkan 2025 Terealisasi
Salah satu Kepala Desa Kelobak di Kepahiang, Hengki Yuprizal menyambut baik langkah Pemkab ini. Menurutnya, pemasangan patok tapal batas desa akan mencegah konflik antarwarga.
"Kami sangat mendukung program ini karena sering kali konflik antarwarga terjadi akibat ketidakjelasan batas wilayah. Semoga ini menjadi solusi jangka panjang," tutupnya. (Rewa Yoke)