Harga Cabai Stabil, Beras Mahal

RENALD/BE Terlihat kondisi Pasar Ampera Manna yang masih sepi meski mendekati akhir tahun 2023.--

KOTA MANNA, BE –  Harga cabai yang ada dipasaran Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) terpantau stabil  sejak seminggu terakhir  meskipun sudah mulai menyambut libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru). Saat ini  harga cabai merah dibanderol Rp 45 ribu per kilogram, cabai rawit Rp 55 ribu per kilogram, cabai keriting hijau Rp 40 ribu per kilogram, cabai setan Rp 50 ribu per kilogam dan cabai taro hijau Rp 45 ribu per kilogram.

Harga tersebut jika dibandingkan dengan periode pekan lalu harga cabai di pasaran telah mengalami penurunan harga hingga 50 persen dari sebelumnya. Penurunan harga cabai tersebut disebabkan oleh stok cabai yang mulai meningkat di pasaran, serta suplai dari petani lokal juga membludak pasca musim panen.

“Saat ini harga cabe rawit yang masih tinggi, karena memang stoknya tidak sebanyak cabe merah. Tapi harganya sudah lumayan stabil dibandingkan beberapa waktu lalu,” ujar Asmina (48) pedagang sayur Pasar Ampera Manna kepada BE, Kamis (21 Desember 2023).

Lebih lanjut, Asmina menyampaikan meski terjadi penurunan harga cabai di pasaran, tetapi tidak alami juga juga oleh bawang merah dan bawang putih, karena tidak terjadi penurunan harga. Saat ini per kilogram bawang putih dijual dengan harga Rp 48 ribu dan bawang merah Rp 38 ribu. 

“Harga bawang cenderung naik karena pasokan kurang dari petani imbas dari musim panas. Saat ini  untuk bawang kami jual yang import dari Thailand, karena stok bawang lokal sangat terbatas dan harganya lebih tinggi,” sampainya.

Sementara itu untuk tomat dan wartel, Asmina menyebut harganya masih relatif murah. Per kilogram tomat Rp 15 ribu, sedangkan wartel Rp16 ribu. Namun, untuk harga yang terpantau ada kenaikan sedikit yaitu harga timun dan labu siam. Sebab, biasanya timun harga jualnya Rp 4-6 ribu per kilogram, tapi untuk sekarang sudah menyentuh  Rp 8 ribu per kilogram dan labu siam Rp 7 ribu per kilogram.

“Sejauh ini harga menjelang Nataru  mulai stabil dan semoga saja dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” harapnya.

Sedangkan bahan pokok yakni beras terpantau masih tinggi harganya  menjelang libur Nataru. Sebab,  harga beras premium per kulak atau dua liter saat ini masih di harga Rp 55 ribu, beras medium Rp 45 ribu dan beras kualitas rendah Rp40 ribu. Harga beras yang masih dinilai tinggi tersebut dikarenakan kebanyakan pedagang beras masih mengandalkan beras lokal yang dikenal lebih lembut dan pulen yang diminati pembeli.

“Harga beras bisa jadi harganya semakin mahal, sebab lahan petani banyak gagal panen saat ini. Meskipun harga cenderung mahal, kebutuhan beras masyarakat tetap optimal. Per hari bisa laku sampai 70 kilogram beras, Alhamdulillah angka penjualan tinggi. Ini karena memang beras adalah kebutuhan pokok masyarakat,” tukasnya. (117)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan