Rehab SMKN 3 Gunakan DAK Rp 5,5 Miliar, Dikbud Provinsi Lakukan Ini

Pasca kebakaran SMKN 3 Kota Bengkulu, para siswa menjalani proses belajar di kampus II atau Kelas Jauh di Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu.-RIO/BE -

Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Rehab gedung SMK Negeri 3 Kota Bengkulu yang terbakar pada bulan Desember 2023 yang lalu, direncanakan menggunakan dana lokasi khusus (DAK) 2024.

Untuk mendapatkan persetujuan terkait hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terbang ke Jakarta untuk menghadap pemerintah pusat.

Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibud dan Ristek) serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Untuk menyampaikan wacana dan meminta izin merehab 33 ruangan SMKN 3 kota yang terbakar menggunakan DAK 2024.

BACA JUGA:Terdapat 12 TPS Sulit di Mukomuko, Ini Nama TPS-nya

BACA JUGA:Usulan Jalan Inpres Banyak Ditolak Pusat, Hanya 2 Ruas Ini yang Diterima

"Untuk kelanjutan pembangunan SMKN 3 Kota Bengkulu, kami dari Dinas Pendidikan akan menggunakan dana DAK. Tidak hanya sekadar rehabilitasi ruang kelas, tetapi juga untuk pembangunan laboratorium," ucap Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu, Saidirman MSi, Selasa, 23 Januari 2024.

Ia mengharapkan, agar penggunaan dana DAK untuk merehab gedung SMKN 3 Kota Bengkulu yang terbakar dapat segera mendapat persetujuan dari kementerian yang menaungi. 

"Kita bisa fokus kepada gedung-gedung yang kena musibah kebakaran. Semoga nanti segera disetujui Kementerian," harapannya.

BACA JUGA:Balita Sakit Kembali Dapat Perhatian dari Pemkab

Saidirman menyebutkan, setelah di Jakarta, pihaknya akan langsung menemui Direktur Kemenkeu. Untuk meminta izin reham gedung SMKN 3 Kota Bengkulu menggunakan DAK 2024 ini.

"Insya Allah semua bisa berjalan sesuai rencana. Dijadwalkan hari ini (Rabu, red) perwakilan kita akan berangkat dan dijadwalkan Kamis atau Jumat bertemu langsung dengan Direktur Kemenkue," katanya.

Selain itu, Saidirman menuturkan, untuk total anggaran perbaikan tersebut sekitar Rp 5,5 miliar. Hal tersebut setara dengan estimasi kerusakan ataupun pembangunan fisik gedung. Tak hanya itu, nanti juga akan dilakukan penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terkait pengadaan perlengkapan.

"Untuk perlengkapan lain, seperti meja, kursi dan lainnya nanti akan mendapat tambahan dari APBN. Konstruksinya nantinya apakah akan dibangun dari awal atau hanya sekadar renovasi, ini masih diteliti. Tergantung dengan kekuatan beton yang masih ada," jelasnya.

Tag
Share