Sosok Fauzi, Tukang Sol Sepatu, Jadikan Profesi Sebagai Panggilan Hidup, Begini Kisahnya

Fauzi, Tukang Sol Sepatu, Jadikan Profesi Sebagai Panggilan Hidup-MG3/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.bacakoran.co- Dalam sebuah tempat kecil di jalan Telaga Dewa, Fauzi (50) tetap kokoh mempertahankan warisannya sebagai tukang sol sepatu.

Meskipun sepi pengunjung, semangatnya tidak pernah pudar, dan kerja kerasnya terhadap kerajinan sol sepatu tetap bersinar.

Fauzi, yang sudah menekuni profesi ini selama 7 tahun, tetap setia dengan pekerjaannya yang berfokus pada memperbaiki dan memberikan solusi terbaik untuk berbagai jenis sepatu.

Meski pengunjungnya mungkin tidak sebanyak dulu, Fauzi tidak pernah mengurangi kualitas pelayanan dan pekerjaannya, yang selalu dilakukan dengan sepenuh hati.

BACA JUGA:Minuman Mangga Smoothies Segar dan Sehat, Begini Cara Membuatnya

BACA JUGA:Budidaya Ikan Hias, Ladang Mencari Nafkah, Begini Inspirasinya Mulai Usaha

"Saya tidak hanya melihat ini sebagai pekerjaan, tetapi sebagai panggilan hidup saya. Setiap sepatu yang saya sentuh memiliki cerita, dan saya senang bisa menjadi bagian dari itu," ujar Fauzi kepada BE, Rabu Januari 2024.

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan menyebarnya tren pembelian sepatu baru, usaha Fauzi menghadapi penurunan pengunjung.

Namun, Fauzi tidak menyerah pada situasi tersebut. Sebaliknya, ia memutuskan untuk meningkatkan layanannya dengan menghadirkan inovasi,

Seperti perawatan sol sepatu yang ramah lingkungan dan penawaran spesial untuk pelanggan setia. Dengan langkah ini, Fauzi berharap dapat menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap jasanya.

Dalam sehari, Fauzi menerima jasa untuk 5 sampai 10 pasang sepatu atau sandal.

Ia biasanya membanderol harga berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu tergantung tingkat kerusakan, Pelanggannya mulai dari kalangan Mahasiswa, Pekerja kantor, hingga ibu rumah tangga.

"Kalau lagi rame bisa tembus 200 ribu. Cukup stabil per hari. Kalau sepi paling sembilan puluh, ya di bawah seratus ribu lah," ungkap pria berusia 50 tahun itu.

Walaupun tempatnya sering kali diisi oleh suara sepi, Fauzi tetap optimis dan melihat masa depan dengan semangat yang berkobar.

Tag
Share