DP2KBP3A Fokus Penanganan Kasus Kekerasan, Ini Jumlah Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Kabupaten Kepa
anak menangis menjadi salah satu faktor penyebab tantrum -istimewa/bengkuluekspress-
KEPAHIANG BE - Pencegahan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, jadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang tahun ini. Penanganan kekerasan perempuan dan anak, harus mendapatkan perhatian serius dan fokus, karena pada 2023, angka kekerasan tersebut cukup tinggi hingga lebih dari 100 perkara.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kepahiang, Linda Rosita mengatakan kepada BE, Sabtu, 27 Januari 2024, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang, pada 2024 juga mendapat perhatian dari Pemerintah RI..
Pemerintah pusat menggelontorkan dana 500 jutaan ke Kabupaten Kepahiang, untuk melakukan pengendalian dan pencegahan kadus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Ini memang menjadi fokus penanganan bagi pemerintah pusat. Lantaran pada tahun 2023 lalu, berbagi kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak yang ditangani pihaknya dan yang dilaporkan ke DP2KBP3A Kepahiang berada diatas angka 100 kasus," terang Linda.
BACA JUGA:Dana Kelurahan Rp 2,4 Masuk Kasda, Kelurahan di Kepahiang Sejumlah Ini harus Memanfaatkannya
BACA JUGA:14 Puskesmas Reakreditasi, Ini Dia Tujuannya
Linda juga meneruskan, anggaran DAK non fisik penanggulangan kekerasan anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang. Nantinya akan diperuntukkan untuk berbagi penanggulangan baik untuk pihak fisikolok, biaya pisum hingga, biaya transportasi, biaya makan minum hingga penginapan jika korban kekerasan memerlukan rumah singgah.
"Untuk kendala kaita, sejauh ini seperti tempat atau rumah singgah bagi korban kekerasan. Dan terkadang kita terpaksa menyewa penginapan atau hotel bagi mereka," lanjutnya.
Diharapan berbagai upaya pencegahan yang dijalan pemerintah bisa menekan angka kekerasan perempuan dan anak. Bahkan dapat mencegah terjadinya kasus kekerasan baru yang menimpah perempuan atau anak-anak di Kabupaten Kepahiang. (Doni Parianata)