Jembatan Gantung Rusak Berat, Warga Desa Ini Angkut Jenazah Pakai Rakit Bambu
Warga Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya saat mengantarkan jenazah ke TPU menggunakan rakit bambu seadanya karena jembatan akses satu-satunya menuju TPU rusak parah, Sabtu, 16 Maret 2024.-RENALD/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Proses pemakaman salah seorang warga Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan atas nama Rejaman (87) mendapatkan banyak perhatian masyarakat. Sebab, masyarakat harus menggunakan rakit bambu seadanya untuk menyeberangi sungai mengantarkan jenazah lansia yang meninggal dunia pada Jumat, 15 Maret 2024 sekira pukul 18.35 WIB ke Tempat Pemakanan Umum (TPU) setempat.
Salah seorang warga Desa Tanjung Aur II, Biksan menuturkan masyarakat terpaksa menyeberangkan jenazah menggunakan rakit karena tidak ada pilihan lain. Sebab, jembatan gantung yang merupakan akses menuju ke TPU mengalami rusak parah hingga tidak dapat digunakan.
“Warga kami Rajaman sudah selesai dimakamkan tadi siang (Sabtu, 16 Maret 2024) sekitar pukul 11.35 WIB,” ujar Biksan.
BACA JUGA:Pendapatan Pekerja Informal di Bengkulu Masih Minim, Hanya Segini per Bulannya
BACA JUGA:Ketua dan 4 Anggota KPU Benteng Resmi Dilaporkan ke DKPP
Lebih lanjut, Biksan menyampaikan prosesnya pemakaman telah berjalan lancar dan warga yang ikut mengantarkan dan menguburkan jenazah semuanya selamat. Ia mengungkapkan perjuangan menyeberangkan jenazah menggunakan rakit tidaklah mudah. Bahkan ada beberapa masyarakat yang harus rela berenang ke sungai untuk menjaga keseimbangan rakit yang membawa jenazah.
“Pemakaman berlangsung haru, karena tidak seluruh warga maupun anggota keluarga yang dapat mengiringi jenazah ke TPU. Kami hanya bisa pasrah melihat kepergian jenazahuntuk terakhir kalinya dari seberang Sungai Pino,” sampainya.
Sementara itu, Wakil Bupati BS, H Rifai Tajuddin SSos menanggapi langsung adanya video warga Pino Raya yang mengantarkan jenazah mengenakan rakit.
Bahkan ia menyebutkan merasa terpanggil dengan adanya kondisi masyarakatnya tersebut dan mengajak semua pihak untuk sama-sama memeriksa kondisi jembatan di Desa Tanjung Aur II tersebut.
“Maka saya mengajak yang lain bersama-sama, tentu ini positif sekali di Bulan Ramadan ini kalau pun ada teman-teman yang ingin terpanggil. Mudah-mudahan sudah teranggarkan di pemerintahan. Namun jika belum teranggarkan, hari ini kita cek dan kita ambil tindakan bersama,” ungkapnya.
Rifai juga menyampaikan melihat kondisi tersebut dirinya terpanggil dan akan langsung bergerak mengecek ke lokasi.
Hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut dari keluhan masyarakat agar dapat dicari jalan ke luarnya.
“Saya mengajak hari ini, kalau pun tidak ada, saya akan meluncur tentunya setelah salat zuhur ini saya akan naik motor ke Desa Tanjung Aur Dua saya akan melihat dan mengidentifikasi bagaiman di lapangan tentunya saya berharap adanya kebersamaan,” pungkasnya. (117)