Dinsos BS Kembali Tangani ODGJ Telantar, Begini yang Dilakukan
RENALD/BE TRC Bejigak Dinsos BS membersihkan dua ODGJ sebelum dipulangkan ke daerah asalnya, Rabu 20 Maret 2024 siang. --
Harianbengkuluekspress.id – Dinas Sosial (Dinsos) Bengkulu Selatan (BS) melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) Bebaskan Jiwa dan Ragaku (Bejigak) kembali menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terlantar.
Kali ada dua ODGJ terlantar yang ditangani Dinsos, yaitu Poniran (50) asal Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Provinsi Lampung dan Rahmi (50) ODGJ asal Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Rahmi (50) sendiri merupakan ODGJ terlantar di kawasan Kota Manna yang berhasil dievakuasi TRC Bejigak. Kadis Sosial BS, Efredy Gunawan SSTP MSi menuturkan kedua ODG sudah dievakuasi dengan cara dibawa menggunakan kendaraan roda empat TRC untuk dibersihkan.
Kedua ODGJ tersebut tidak melakukan perlawanan ataupun respon agresif lainnya saat diamankan oleh TRC Bejigak.
BACA JUGA:Perahu Terbaik Saat Cek Jembatan Serangai, Seorang Konsultan Meninggal Dunia
BACA JUGA:Bantu Penderita Hydrocephalus, Kapolres Kaur Berikan Ini dan Janjikan Ini
“Rencananya, dua ODGJ ini akan dikembalikan langsung ke keluarga masing-masing dengan cara diantar langsung pihak Dinsos BS setelah nanti dibersihkan dan mendapatkan perawatan medis,” ujar Efedy kepada BE, Rabu Maret 2024.
Lebih lanjut, Efredy mengatakan kedua ODGJ saat berada di Kantor Dinsos BS mendapatkan pelayanan kesehatan dan juga diberikan bantuan sosial. Adapun bantuan sosial yang diberikan berupa makanan pokok untuk menunjang hidup para ODGJ yang akan diberangkatkan ke daerah asal.
"Bantuan sosial yang kita berikan berupa beras, telur dan minyak goreng. Ini akan dihidangkan untuk makanan mereka," katanya.
BACA JUGA:7 Pejabat di Lingkungan Dinkes Seluma Dimutasi, Ini Daftarnya
Efredy juga berharap kedua ODGJ yang dikembalikan ke daerah asalnya bisa sehat kembali, khususnya setelah bertemu dengan keluarganya. Ia menyebutkan masih ada harapan para ODG dapat sehat seperti sediakala dengan mendapatkan perawatan yang baik dari pihak keluarga.
“Kami tidak bisa memasstikan sudah berapa lama kedua ODGJ tersebut mengidap penyakit kejiwaan. Tetapi kita berkeyakinan kedua orang tersebut masih bisa disembuhkan karena saat diajak komunikasi keduanya masih bisa menjawab dengan baik,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Efredy juga menyebut bahwa jumlah ODGJ terlantar sudah cukup banyak berkurang di BS. TRC Bejigak sangat berperan aktif memberikan edukasi maupun evakuasi langsung orang terlantar.
"Jika ada laporan ODGJ langsung kami berikan pendamping dan dibersihkan. Jika bukan ODGJ, kami akan bantu biaya pulang," pungkasnya. (Renald)