Babe dan DKP Gelar Pasar Murah, di Sini Lokasinya

RENALD/BE Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan HKBN, Bank Bengkulu Cabang Manna bersama DKP lakukan pasar murah pada 27-28 Maret 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Bank Bengkulu (Babe) Cabang Manna bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bengkulu Selatan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).

Hal tersebut dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di bulan Ramdhan 1445 H Tahun 2024.

GPM Eceran Rasa Grosir (Eragro) digelar di halaman kantor Babe Cabang Manna di jalan Affan Bachsin nomor 53, Pasar Baru, Kecamatan Kota Manna. GPM sendiri merupakan upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) BS dalam mengendalikan inflasi pangan di daerah, khsusunya menjelang Lebaran Idul Fitri.

Kepala DKP BS, Ir. Susmanto MM mengatakan dalam kegiatan GMP bersama Babe pihaknya telah menyiapkan beras SPHP sebanyak 8 ton dari Bulog. Jumlah tersebut disiapkan untuk kegiatan GPM Babe selama dua hari. 

BACA JUGA:Paripurna DPRD Seluma Ditunda, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Dinsos Terus Upayakan Bantuan Korban Gempa

"Untuk harga beras SPHP ini dibandrol Rp 11 ribu per kilogram atau Rp 55 ribu per karung kemasan 5 kilogram. Untuk pembeli dibatasi satu kupon pembelian yakni 2 karung beras," ujar Susmanto kepada BE, Rabu 27 Maret 2024.

Lebih lanjut, Susmanto mengatakan bukan hanya beras harga komoditas lainnya juga dipastikan lebih murah dibandingkan harga dipasaran. Meskipun murah kualitas barang yang dipasarkan juga dijamin mutunya dan dipastikan layak dikonsumsi. 

“Kegiatan ini bagian dari program TPID untuk mengendalikan inflasi pangan dan menghadapi hari besar keagamaan,” katanya.

Di tempat yang sama, Pimpinan Bank Bengkulu Cabang Manna, Tony Diansyah mengungkapkan kegiatan pasar murah ini memang dijadwalkan digelar selama dua hari.

BACA JUGA:Polda Bengkulu OTT 3 Oknum PNS, Ini Kasus Berikut Modusnya

Kegiatan GPM juga sekaligus untuk mensosialisasi pelayanan dalam mendukung Tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD) dengan mengutamakan pembayaran non tunai dalam setiap transaski keuangan khususnya penjualan. 

"Bahkan ada potongan sebesar 3000 rupiah setiap item belanjaan bagi warga yang sudah menggunakan pembayaran non tunai yang berbelanja di stand jualan yang disediakan panitia," ungkapnya.

Tony juga menjelaskan penyebab inflasi pada Ramadan karena kenaikan belanja bahan pokok masyarakat meningkat. Sehingga GPM dapat menjadi langkah yang diambil untuk mencegah Inflasi.

Tag
Share