Diperingati Setiap Malam 17 Ramadan, Berikut Penjelasan dan Pesan Nuzulul Qur’an
malam nuzulul Qur'an diperingati setiap malam 17 ramadan-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Dipertengahan bukan ramadan, umat islam memiliki tradisi memperingati malam Nuzulul Qur’an, yang dilakukan pada malam ke 17 ramadan.
Dikutip dari berbagai sumber dijelaskan, nuzulul Qur'an mendapatkan beribu keutamaan.
Ada enam ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang Nuzulul Qur’an. QS. Al-Baqarah: 185, Al-Anfal:41, Al-'Alaq:1-5, Al-Qadr: 1,3, dan 4; Al-Dukhan:3, dan QS. Asy-Syu'ara':193. Tentu dilengkapi dengan hadis-hadis Nabi yang menggambarkan dengan sangat baik Ramadan dan Nuzulul Qur’a
"Bulan ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)."(Al-Baqarah:185)
Peringatan Nuzulul Qur'an pada tanggal 17 Ramadhan juga didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah saw pada umur 41 tahun mendapatkan wahyu pertama kali.
Yaitu Surat Al-'Alaq ayat 1-5 ketika beliau berkontemplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Makkah.
BACA JUGA:Pembelajaran Karya Tulis Arab Kembali Diperkuat, Kemenag Lakukan Ini
Karena itu, Nuzulul Qur'an yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan turunnya ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw yakni ayat 1-5 Surat Al-'Alaq.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Dikutip dari laman Kemenag RI, menurut pandangan Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Lc., M.A menerangkan bahwa kata iqra, pada ayat pertama surat Al-‘Alaq,
Diambil dari akar kata yang artinya menghimpun. Arti tersebut kemudian melahirkan beragam makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca teks tertulis atau tidak tertulis.
Al-Qur’an menghendaki umatnya untuk membaca apa saja selama bacaan tersebut bermanfaat untuk kemanusiaan.
Karena wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tidak menjelaskan apa yang harus dibaca. Demikian dikatakan oleh banyak mufassir.