2 Tantangan Berat Menuju Bengkulu Maju, Begini Penyataan Kepala Bappeda Yuliswani

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah bersama Kepala Pengembangan SDM Kemendagri, Sugeng Haryono dan Direktur Pendanaan Multirateral Bappenas, Agustin Arry Yanna dan pejabat lainnya membuka Musrenbang Penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu tahun 2025 di Grage Hot-RIO/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Butuh kerja keras untuk mewujudkan Bengkulu maju, terutama pada tahun 2025 mendatang. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu, Hj Yuliswani SE MM mengatakan, terdapat beberapa tantangan strategis yang akan dihadapi dalam membangun Provinsi Bengkulu di tahun 2025.

Paling krusialnya, soal konektivitas dan infrastruktur yang masih menjadi penghambat utama kemajuan Bengkulu.

"Persoalan strategis sudah kita diidentifikasi dalam menghadapi pembangunan tahun 2025," kata Yuliswani dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Provinsi Bengkulu Tahun 2024, dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2025, di Grage Hotel Bengkulu, Senin, 1 April 2024.

BACA JUGA: Sekda Mukomuko Beberkan Aliran Dana Dugaan Korupsi BUMDes Berangan Mulya

BACA JUGA:4 Pelaku Pungli dan Penganiayaan Berat di Batik Nau Jadi Tersangka, 4 Lainnya Masih di Bawah Umur

 

Dijelaskannya, saat ini konektivitas antar wilayah provinsi dan antar kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu masih belum lancar. 

Hal ini menghambat mobilitas orang dan barang, serta menghambat pertumbuhan ekonomi.

"Soal infrastruktur, sekarang belum sepenuhnya terpenuhinya akses masyarakat terhadap infrastruktur pelayanan dasar," tambahnya.

Kemudian, soal pariwisata. Provinsi Bengkulu sendiri memiliki banyak potensi pariwisata. 

Namun belum maksimal dikelola. Maka jika dikembangkan, akan menjadi ekonomi baru bagi masyarakat dan memberikan pendapatan besar bagi daerah.

"Persoalan hilirisasi komoditas unggulan, seperti kopi, kelapa, sawit, karet, dan perikanan, masih belum berkembang," tutur Yulis.

Tidak hanya itu, Yulis mengatakan, persoalan yang dihadapi juga terkait minimnya kawasan prioritas dan kawasan strategis nasional di Bengkulu. 

Tag
Share