Harianbengkuluekspress.id- Sudah lebih dari 6 bulan lahan persawahan di wilayah Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) masih terlantar. Dikarenakan sejak adanya jaringan irigasi yang jebol pada tahun 2023 belum diperbaiki. Akibatnya, masih banyak petani yang belum menggarap lahan untuk menanam padi. Berdasarkan pantauan BE dilapangan hanya sebagian kecil petani memulai masa tanam perdana pada 2024.
"Ya Mas, sudah 6 bulan lalu hingga saat ini belum banyak petani yang melakukan tanam padi. Jika ada hanya sebagian kecil saja yang telah memulai masa tanam perdana pada tahun ini, termasuk saya," ujar salah seorang petani Mardiani saat diwawancara BE, Sabtu, 27 April 2024.
Menurutnya, banyaknya petani yang belum melakukan masa tanam dikarenakan terkendala air. Ditambah lagi dengan terkendala pupuk yang sangat terbatas. Sehingga menyebabkan para petani belum berkeinginan untuk menggarap lahan.
"Sebabnya, Karena air dan pupuk yang terbatas, sehingga petani kebanyakan enggan melakukan masa tanam," terangnya.
BACA JUGA: Pilkada Mukomuko, Calon Independen Butuh 13.824 Dukungan
BACA JUGA: Pemadaman Listrik Masih Terjadi, Ini Keluhan Masyarakat di Kabupaten MukomukoPadahal, tahun ini semestinya masa tanan perdana bagi para petani. Dengan keadaan seperti untuk masa tanam sudah mengalami keterlambatan yang semestinya sudah dapat dilakukan sejak awal tahun. Saat ini pun masa tanam tidak dapat dilakukan serentak, lantaran debit air yang masih belum maksimal. Sehingga masa tanam hari dilakukan secara bergantian agar sawah dapat dialiri air yang cukup.
"Intinya dengan keadaan saat ini tentu mengalami keterlambatan. Dan petani dapat dilakukan secara bergantian karena debit air yang masih belum maksimal," pungkasnya. (Afrizal)