"Dari situlah, Sefti mulai mengenal Islam dari lingkungan kampusnya dan semakin merasa terpanggil untuk mengenal lebih dalam tentang agama ini," ungkap Sefti.
BACA JUGA:Kinerja Panwascam Dievaluasi, Ini Hasilnya
Pada Minggu malam, 28 April 2024, Sefti akhirnya memantapkan hatinya untuk memeluk agama Islam. Hal ini menjadi titik balik penting dalam perjalanannya yang dimulai dari rasa nyaman dan ketertarikan terhadap ajaran Islam yang ditemui di lingkungan UMB Bengkulu.
Proses perjalanan Sefti menuju Islam bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Sejak lama, Sefti telah mengenal Islam dan merasakan kedamaian hati dalam lingkungan yang dipenuhi dengan nilai agama ini di kampusnya.
"Awalnya saya merasa nyaman saat menggunakan hijab saat kuliah di UMB, dan saya hanya mengenal Islam melalui teman-teman di kampus. Tapi seiring waktu, ketertarikan saya semakin mendalam," tuturnya.
Sefti menegaskan keputusannya untuk memeluk agama Islam adalah pilihan yang diambil secara sungguh-sungguh dan murni dari hatinya sendiri. Meskipun ada penolakan dari pihak keluarga, terutama orang tuanya, dirinya tetap teguh pada pilihannya.
BACA JUGA:Pemkot Wacanakan Operasi Pasar Bawang Merah, Kenaikan Harga Pangan Tertinggi di Bengkulu
"Mungkin ini adalah hidayah bagi saya. Saya ingin memeluk Islam karena keyakinan dari dalam hati saya sendiri," pungkas Sefti. (Eko Putra Membara)