Tidak hanya dari segi upah, kondisi kerja yang tidak manusiawi juga menjadi perhatian serius. Beberapa laporan telah mencatat adanya pelanggaran hak asasi manusia di perkebunan sawit tersebut. Hal ini menambah urgensi untuk segera bertindak dalam menangani masalah ini.
BACA JUGA:Pimpinan DPRD Seluma Jadi Saksi Korupsi, Kasus Ini
"Kami minta pemerintah daerah dan perusahaan perkebunan bisa berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan buruh dan berjanji melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang ada, serta berupaya meningkatkan pengawasan terhadap praktik-praktik yang merugikan buruh," tutur Ali.
Meskipun demikian, menurut Ali, langkah konkret dan implementasi kebijakan masih menjadi tanda tanya besar bagi para buruh perkebunan sawit di Bengkulu. Mereka berharap agar bukan hanya janji-janji kosong, tetapi tindakan nyata yang dapat memberikan perubahan positif dalam hidup mereka.
"Hingga saat ini belum ada kebijakan yang mendukung kesejahteraan buruh, padahal setiap Pilkada selalu disampaikan, tapi mereka tidak pernah merasakan janji-janji itu," pungkasnya. (Rewa)