Harianbengkuluekspress.id - Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) milik Pemerintah Kota Bengkulu dinilai masih sangat kurang representatif. Pasalnya, sejumlah ruangan masih sangat terbatas sehingga banyak bidang pelayanan yang belum bisa dijalankan. Selama ini RSTG hanya mengandalkan bangunan hasil renovasi dari bangunan eks terminal sungai hitam yang sebelumnya sempat digunakan sebagai Kantor Dinas Perhubungan. Untuk itu, dibangun gedung baru agar bisa menambah kapasitas pelayanan.
"RSTG masih dalam tahap penyempurnaan. Ada beberapa yang perlu dikoreksi sehingga akan kita lakukan pengembangan agar fasilitas cukup lengkap," ujar Joni.
Menurut Joni yang paling utama yakni perlu penambahan gedung dan ruang pasien rawat inap. Sebab, rumah sakit yang baru 2 tahun berdiri ini mulai mengalami peningkatan kunjungan pasien. Data terakhir sudah hampir 2 ribu yang telah dilayani baik dari Kota Bengkulu maupun dari luar Kota Bengkulu.
"Selama ini sejak diresmikan setahun terakhir RSTG sudah melampaui kunjungan pasien yang ditargetkan," terangnya.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Link Desa Kuro Tidur Diusulkan Segini
BACA JUGA:Fokus Tingkatkan Kinerja Camat/Lurah, Ini Tujuan Penjabat Wali Kota Bengkulu
Pemenuhan sarana fasilitas ini akan dibangun tahun ini, dimana pemkot sudah mengalokasikan 17 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Joni menambahkan bulan Mei ini akan diajukan lelang/tender terlebih dahulu ke ULP, dan ditargetkan Juli sudah bisa dikerjakan.
"Kita upayakan pertengahan tahun sudah mulai dibangun karena memang ada alokasi anggarannya. Saat ini sedang di proses lelang," ungkapnya.
Dari anggaran yang ada mampu mengakomodir sejumlah kebutuhan seperti ruang UGD, ruang radiologi, ruang rawat inap ruang laboratorium hingga farmasi yang terintegrasi. Ia berharap dengan gedung baru nantinya bisa menunjang berbagai kebutuhan bidang lainnya dalam melayani pasien.
"Nanti dibangun disamping bangunan RSTG yang ada saat ini. Dengan adanya pembangunan gedung dan ruang inap baru ini diharapkan rumah sakit tino galo dapat lebih melayani masyarakat secara optimal," jelas Joni. (Medi Karya Saputra)