Harianbengkuluekspress.id - Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menggelar sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP), Selasa, 7 Mei 2024 di Hotel Bundaran Kota Arga Makmur Kabupaten BU. Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka Bupati BU Ir H Mian yang diwakili oleh Kepala Disbun BU, Desman Siboro SH.
Dalam kesempatan itu, Desman Siboro SH mengatakan sosialisasi Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) tingkat Kabupaten BU 2024 penting dilaksanakan, untuk mencapai perkebunan kelapa sawit yang lebih efisien, berkelanjutan dan produktivitas yang maksimal.
"Ya, sosialisasi ini penting dilakukan untuk mencapai perkebunan kelapa sawit yang lebih efisien, berkelanjutan dan produktivitas yang maksimal," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Desman juga mengungkapkan bahwa Kabupaten BU telah mendukung pelaksanaan program peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit, yang masuk sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sejak tahun 2017 lalu melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Untuk di Kabupaten BU sendiri pelaksanaan replanting ini sejak tahun 2017 lalu, yang telah terealisasi hingga saat ini seluas 6.000 hektare,"ungkapnya.
BACA JUGA:12 Terdakwa Korupsi BTT Seluma Dituntut Ringan, Berikut Alasan Majelis Hakim
BACA JUGA:M Saleh Siapkan Bentuk Koalisi Besar
Di tahun 2024 ini, lanjut Desman, khusus di Kabupaten BU ditargetkan kembali sebanyak 2.300 hektare.
Melihat dari potensi yang ada di Kabupaten BU, berdasrakan data statistik perkebunan Kabupaten BU, jumlah luasan lahan pekebun milik masyarakat yang ada berjumlah 90.500 hektare.
Namun, dari hasil produksi yang dicapai per hektarenya masih di bawah rata rata yakni hasil per hektare kebun milik masyarakat masih 10 ton per hektare per tahunnya.
"Ini menjadi potensi besar kita dalam meningkatkan hasil produksi pekebun kelapa sawit untuk mengikuti program replanting. Karena melihat dari data hasil produksi yang dicapai per hektarenya masih di bawah rata rata atau hasil per hektare kebun milik masyarakat masih 10 ton per hektare per tahunnya," ungkapnya.
Desman pun berharap bahwa dengan adanya sosialisasi ini percepatan peremajaan kelapa sawit pekebun di Kabupaten BU ke depannya dapat maksimal.
Namun, hal ini tidak bisa dilakukan oleh pihaknya saja, harus ada dukungan dan kolaborasi pelaksanaan peremajaan kelapa sawit pekebun dengan semua pihak.
"Mari bersama kita maksimalkan percepatan peremajaan kelapa sawit di BU," pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa pelaksanaan sosialisasi peremajaan kelapa sawit pekebun Kabupaten BU ini dilaksanakan selama 2 hari yang menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya dari Kejati Bengkulu, Kejari BU, BPN BU, KPHP dan PT Sucofindo yang diikuti oleh peserta dari pihak kecamatan, pemerintah desa, penyuluh pertanian serta kelompok tani yang mengikuti program replanting.(127/prw)