Harianbengkuluekspress.id- Jelang hari pencanangan sejuta kiblat, kepala kantor wilayah kementerian agama Provinsi Bengkulu, Dr. H.M.Abdu mengajak seluruh kementerian agama, dan masyarkat untuk ikut melakukan kalibrasi arah kiblat disaat Rashdul Qiblah, yaitu peristiwa dimana matahari melintas tepat di atas ka’bah.
Untuk mendukung atas seruan dari Kemenag RI melalui Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam.
Kanwil Kemenag mengeluarkan imbauan untuk menggelar pengukuran arah kiblat secara serentak di tempat-tempat ibadah, kantor-kantor dan di rumah.
Hari pencanangan sejuta kiblat akan digelar serentak pada tanggal 27 Mei 2024 dengan memanfaatkan peristiwa Rashdul Qiblah.
Dalam surat imbauan itu Kanwil Kemenag meminta peran aktif semua pihak pada kegiatan tersebut.
Ia juga menginstruksikan kepada Kakan Kemenag kab/kota untuk berkoordinasi dengan Pemerintah setempat agar masyarakat luas bisa ikut mengambil bagian pada fenomena alam yang terjadi hanya sekali dalam setahun itu.
BACA JUGA:27 Mei 2024, Kemenag Cetak Rekor MURI, Hari Sejuta Kiblat, Ayo Ikuti! Ini Ketentuannya
BACA JUGA:4 Hari Lagi, Kemenag Cetak Rekor MURI Hari Sejuta Kiblat, Ayo Sukseskan, Begini Caranya
"Momen ini saya harap disebarluaskan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengoreksi arah kiblat di tempat masijng-masing mengingat pentingnya arah kiblat dalam pelaksanaan ibadah salat,” imbaunya.
Begitu juga kepada seluruh keluarga besar Kementerian Agama, agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini melalui pengisian link pendaftaran yang sudah disebarkan (s.id/harisejutakiblat)
Ia juga meminta pada madrasha untuk mengajak dan mengenalkan fenomena langka ini kepada siswa/sisiwnya.
"Untuk di madrasah fenomena alam ini juga bisa perkenalkan kepada siswa-siswi sebagai salah satu bentuk pembelajaran,” katanya.
M. Abdu juga berharap semua unsur dapat mensosialisaikan hal itu ke masyarakat dapat ikut andil dalam launching sejuta kiblat ini.
"Saya minta kepada teman-teman agar kiranya aktif mensosialisasikan dan menyaksikan fenomena ini mulai dari internal Kemenag sampai masyarakat luas, jadikan ini sebagai ikhtiar kita untuk beribadah,” pintanya.