BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Sehat Selalu dan Panjang Umur
Mendengar ucapan Rasulullah SAW yang demikian, Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu anha pun mencoba meminta penjelasan dengan berkata,
"Sesungguh (yang mati) ini hanyalah lampu penerangan,".
Ya, mungkin saat itu Sayyidah ‘Aisyah berpikir bahwa kalimat tarji’ (bacaan innalillahi) hanya diucapkan ketika terjadi musibah besar, seperti ketika ada saudara muslim yang meninggal dunia atau terjadi bencana alam yang merenggut banyak korban jiwa.
Namun, Rasulullah SAW kemudian menjelaskan dengan berkata,
"Segala sesuatu yang menyusahkan seorang mukmin maka itu adalah musibah,".
Demikianlah sudut pandang dan perilaku Rasulullah dalam menghadapi musibah. Nabi selalu melibatkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, bahkan dalam hal yang sederhana seperti padamnya lampu.
Terlebih dalam perkara yang lebih besar, Rasulullah selalu mengingat Allah ta’ala.
Melalui kisah ini, Rasulullah mengajarkan kita bahwa mengingat Allah membawa dampak positif yang signifikan bagi kehidupan kita.
Ketika kita selalu waspada dan hati kita senantiasa terikat dengan Allah ta’ala, kita tidak akan mudah merasa merana atau gelisah saat mengalami hal yang tidak sesuai rencana.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Santet dan Sihir Hilang dari Tubuh
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Rezeki Berlimpah dan Berkah
Dalam keadaan senang pun, kita tidak akan menjadi sombong, lupa diri, atau terlalu berbangga.
Sebab kita menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Sang Pencipta. Allah adalah sebaik-baiknya zat yang mengatur segala takdir dalam kehidupan manusia.
Demikianlah amalan doa yang bisa kita ucapkan saat mati lampu agar hati tenang dan tidak emosi atau gelisah. Semoga bermanfaat.(*)